sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Stok bawang putih aman sampai lebaran, wajib tanam tetap harus dipatuhi

Per 16 Mei total impor bawang putih telah mencapai 91.000 Ton.

Syah Deva Ammurabi
Syah Deva Ammurabi Senin, 18 Mei 2020 13:51 WIB
Stok bawang putih aman sampai lebaran, wajib tanam tetap harus dipatuhi

Ketua Umum Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino menjamin pasokan bawang putih impor dari China aman hingga pasca-Lebaran.

Meskipun demikian, Valentino tetap mengimbau importir yang sudah mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera merealisasikan impornya demi memenuhi kebutuhan konsumen selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 H.

“Dari data yang kami peroleh, total bawang putih konsumsi yang sudah terkirim dari China ke Indonesia terhitung sejak awal Maret sampai dg 16 Mei 2020 sudah mencapai 91,000 Ton,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id pada Senin (18/5).

Lanjutnya jumlah ini masih akan terus bertambah hingga tanggal 31 Mei. Sehingga ketersediaan bawang putih hingga pasca-Lebaran tetap terjamin. Menurut catatannya, konsumsi rata-rata bawang putih rata-rata sebesar 45.000 ton per bulannya dan biasanya meningkat 20-40% ketika bulan Ramadan hingga lebaran.

Valentino juga mendesak Kementan menegakkan aturan Permentan No.39 Tahun 2019 yaitu pelaksanaan wajib tanam bagi seluruh importir yang telah melakukan importase bawang putih. Ketegasan ini diperlukan lantaran Kementerian Perdagangan telah memberi relaksasi impor tanpa Surat Persetujuan Impor (SPI) hingga 31 Mei melalui Permendag No.27 Tahun 2020.

“Masalah lain yang saat ini harus dicarikan solusinya adalah kesulitan para petani bawang putih, khususnya di Temanggung, dalam memasarkan hasil panen yang diperuntukan sebagai benih bawang putih lokal yakni untuk wajib tanam,” tegasnya.

Di sisi lain, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat harga rata-rata bawang putih berukuran sedang masih tinggi, yakni sebesar Rp36.200 per kilogram. Harga tersebut masih lebih rendah dibandingkan bulan Februari-April yang rata-rata berada di kisaran Rp40.000 – Rp50.000 per kilogram.

Tingginya harga bawang putih tersebut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo lantaran lebih dari 90% kebutuhan bawang putih nasional diimpor dari luar negeri, terutama China.

Sponsored

Valentino mengakui produk pangan yang terkait izin impor membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengalami penurunan harga disebabkan oleh beberapa alasan.

Pertama, proses penerbitan RIPH dari Kementan dan izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kedua, kendala logistik antar pulau yang diperparah adanya pembatasan transportasi akibat pandemi Covid-19.

Ketiga, penyesuaian harga di tingkat pengecer karena perlu menghabiskan stok yang dibeli dengan harga lama.

Keempat, terganggunya kecepatan pengiriman dari China akibat pandemi Covid-19.

“Waktu pelaksanaan impor menjadi hal penting untuk menjaga kestabilan supply (bawang putih),” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid