sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indo Premier digitalisasi pendaftaran investor baru

Nantinya, calon nasabah tidak perlu tatap muka atau meneken formulir pendaftaran secara fisik. 

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 24 Okt 2018 15:43 WIB
Indo Premier digitalisasi pendaftaran investor baru

Proses administrasi yang memakan waktu lama menjadi salah satu faktor nasabah enggan membuka rekening efek dan reksadana.

Hal itulah yang membuat PT Indo Premier Sekuritas mengembangkan layanan pembukaan rekening efek dan reksadana secara digital via aplikasi IpotGo dan IpotPay miliknya. Nantinya, calon nasabah tidak perlu tatap muka atau meneken formulir pendaftaran secara fisik. 

Adapun kerjasama pendaftaran secara digital tersebut terjalin antara PT Indo Premier dengan PT Bank Permata.

Presiden Direktur Indo Premier Sekuritas Moleonoto The menjelaskan, saat proses digitalisasi pendaftaran belum terlaksana, pihaknya kerap tidak optimal dalam menjaring jumlah nasabah. 

"Per hari rata-rata ada 500 calon investor yang mendaftar, tapi saat harus bertemu dan tatap muka banyak yang batal, sehingga tinggal 100-150 investor saja yang mau daftar," ujarnya di Gedung BEI, Selasa (23/10).

Artinya, ada gap sekitar 300 sampai 350 investor yang gagal Indo Premier dapatkan lewat tata cara pendaftaran secara manual. Dengan demikian, Moleonoto berharap layanan digital ini bisa mengoptimalkan jumlah investor yang mendaftar ke Indo Premier.

Moleonoto menargetkan layanan tersebut bisa menjaring hingga 500 investor per hari. Sehingga, dalam satu tahun depan Indo Premier membidik tambahan hingga 120.000 investor. Adapun saat ini, perusahaan tersebut sudah mempunyai 140.000 investor.

"Hitung-hitungan kasar, sampai setahun ke depan, Indo Premier Sekuritas berpotensi mempunyai total investor sebanyak 260.000 orang," jelasnya.

Sponsored

Bagi calon investor yang tertarik bisa registrasi dengan mengunduh aplikasi Ipotgo dan Ipotpay. Setelah itu, masukan nomor e-KTP, mengunggah swafoto sambil memegang e-KTP dan foto spesimen tanda tangan.

"Selanjutnya, ikuti petunjuk berikutnya. Kurang dari satu jam, mereka telah menjadi investor dan bisa bertransaksi. Namun harus dipastikan semua data sesuai," jelasnya.

Sementara, PT Kustodian Sentral Efek indonesia (KSEI) mencatat, hingga Oktober ini jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) sudah mencapai angka 1,5 juta investor. Hingga akhir tahun, angka ini bisa bertambah jadi 1,7 juta investor.

Dengan adanya simplikasi yang dilakukan Indo Premier yang bekerjasama dengan PT Bank Permata, Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, angka tersebut masih berpeluang terus bertambah. 

"Kemungkinan hingga akhir tahun ini bisa bertambah100.000 sampai 200.000 investor baru," pungkasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid