sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Industri es krim dinilai tetap bertahan meski pandemi

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) juga pernah memberikan gambaran positif atas industri makanan dan minuman.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 23 Jun 2021 18:04 WIB
Industri es krim dinilai tetap bertahan meski pandemi

Laporan profil industri dari Marketline memperlihatkan laju pertumbuhan majemuk (CAGR) di industri es krim pada periode 2015 hingga 2019 mengalami kenaikan sebesar 10,4%. Pertumbuhan industri es krim di Indonesia dalam setengah dasawarsa terakhir dinilai sedang moncer-moncer-nya.

Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana menjelaskan, pelaku industri es krim saat ini memang sedang mengalami pertumbuhan produksi, sekaligus penjualan yang cukup tinggi di sekitar lima tahun terakhir. 

Menurut dia, hal tersebut terlihat dari perusahaannya sendiri yang dalam tiga tahun terakhir telah membangun dua pabrik baru berskala cukup besar. Yakni di Mojokerto, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

"Aice Group melihat pasar es krim Indonesia masih akan tumbuh cukup besar. Konsentrasi perusahaan saat ini ada di penguatan kemampuan produksi kami memenuhi permintaan dalam dan luar negeri yang tumbuh,” kata Sylvana dalam keterangan resmi, Rabu (23/6).

Meski dalam masa sulit pandemi covid-19, ia pun mengaku pihaknya masih terus merasakan pertumbuhan yang positif. 

Adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah, serta penurunan konsumsi makanan dan minuman di luar rumah, menjadi faktor penekan pertumbuhan semua industri makanan dan minuman (FMCG).

Secara makro, lanjut dia, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) juga pernah memberikan gambaran positif atas industri makanan dan minuman. Industri ini dinilai tahan krisis, termasuk terhadap adanya pandemi sejak 2020 lalu.

"Kami bersyukur masih mendapatkan pertumbuhan positif pada tahun awal pandemi 2020. Meski ada koreksi atas proyeksi penjualan akibat penurunan konsumsi, namun di pertengahan tahun lalu kami menjalankan contigency plan," kata dia.

Sponsored

Sylvana menuturkan, tantangan bagi Aice Group di masa depan adalah terus menjaga kinerja penjualan ritel tetap tumbuh positif, sekaligus melakukan inovasi dalam produksinya. 

Menurut dia, infrastruktur yang mengaplikasi teknologi robotik dan standar tinggi higienis serta kualitas terbaik harus terus di kedepankan. 

“Visi produksi yang kami aplikasi di tiga pabrik modern Aice. Es krim yang inovatif memiliki improvisasi kekinian atas bentuk dan varian, kualitas es krim dengan kandungan sehat dari bahan baku terbaik dan teknologi canggih, serta rasa yang enak membuat ceria dan rileks” jelas Sylvana.

Berita Lainnya
×
tekid