Inflasi April 0,1%, tertinggi di Merauke

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi harga konsumen sebesar 0,1% pada April 2018. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2018 sebesar 1,09% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2018 terhadap April 2017) sebesar 3,41%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti menjelaskan dari 82 kota, 54 kota terjadi inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. 

"Inflasi tertinggi di Merauke sebesar 1,32% dan terendah di Padang dan Kudus masing-masing 0,01%. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,26%. Deflasi terendah terjadi di Medan, Bandar Lampung, dan Tegal sebesar 0,01%," ujar Yunita di kantornya, Rabu (2/5). 

Tetapi jika dibandingkan dengan waktu yang sama di 2017, inflasi April 2018 lebih tinggi, karena pada April 2017 tingkat inflasi hanya sebesar 0,09%. Sementara April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45%. 

"Secara umum inflasi April terkendali dan rendah karena panen raya," imbuh Yunita. 

Jika dilihat menurut kelompok, inflasi terbesar terjadi di sektor sandang sebesar 0,29%. Didominasi oleh harga emas dan perhiasan yang andilnya sebesar 0,01%, juga bahan bakar dengan inflasi sebesar 0,16%. Inflasi terendah terjadi di sektor pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04%. 

Kenaikan harga Pertalite yang terjadi pada 24 Maret 2018 ikut mengerek inflasi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang tercatat sebesar 0,19% dan andil sebesar 0,03%.

Sedangkan deflasi terendah terjadi pada sektor bahan makanan sebesar 0,26% dengan andil 0,05%. Dipengaruhi oleh turunnya harga beras. Komoditas beras mengalami deflasi sebesar 0,08%. Ikan segar memberikan andil deflasi sebesar 0,03%, cabai merah memberikan andil deflasi 0,03%, dimana ini yang merupakan sektor-sektor yang mempengaruhi deflasi. 

"Pada kelompok bahan makanan tetap ada yang mengalami inflasi antara lain bawang merah dengan andil inflasi 0,07%, daging ayam ras dengan andil inflasi 0,03%. Itu yang mendominasi untuk bahan makanan," terang Yunita. 

Komponen inti pada April 2018 mengalami inflasi sebesar 0,15% atau terjadi kenaikan indeks dari 123,68 pada Maret 2018 menjadi 123,87 pada April 2018. Komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,24% dan komponennya yang harganya bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,29%.