close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi mata uang kripto (cryptocurrency). Unsplash
icon caption
Ilustrasi mata uang kripto (cryptocurrency). Unsplash
Bisnis
Senin, 21 Juli 2025 11:05

Jangan salah, inilah perbedaan trading spot dan trading futures crypto

Dua metode trading ini memiliki ciri khas, risiko, dan strategi yang berbeda yang wajib kamu ketahui. Namun sebelum mengetahui perbedaan kedua metode trading ini, maka kamu harus mencari aplikasi trading crypto yang terbaik.
swipe

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi keuntungan crypto, selain melakukan investasi maka kamu juga bisa melakukan trading crypto. Dalam trading juga terdapat dua metode yang bisa kamu pilih yaitu trading spot dan trading futures crypto.

Dua metode trading ini memiliki ciri khas, risiko, dan strategi yang berbeda yang wajib kamu ketahui. Namun sebelum mengetahui perbedaan kedua metode trading ini, maka kamu harus mencari aplikasi trading crypto yang terbaik.

Sekarang ini, banyak aplikasi exchange crypto yang bisa kamu pilih. Beberapa faktor yang harus kamu perhatikan adalah kelengkapan fitur yang ditawarkan, kemudahan dalam mengkonversi BTC / IDR, hingga seberapa banyak aset crypto yang diperdagangkan.

Selain itu, platform trading crypto juga harus memiliki trading futures. Walaupun belum banyak aplikasi trading futures di Indonesia, saat ini sudah ada beberapa platform yang mendukung trading futures crypto di Indonesia yang telah menyediakan fitur Leverage hingga 25x dan fitur Charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional, salah satunya adalah Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.

Agar kamu tidak salah memilih metode trading, berikut penjelasan terkait dengan perbedaan utama antara trading spot dan trading futures crypto, strategi, hingga risiko yang akan dihadapi dari kedua cara tersebut.

Apa itu Trading Spot?

Trading spot adalah cara untuk memperdagangkan aset crypto, di mana transaksi dilakukan berdasarkan harga pasar yang berlaku saat ini. Metode ini sangat disukai, terutama oleh pemula, karena prosesnya sederhana dan memberikan kepemilikan langsung atas aset digital yang dibeli.

Prinsip utamanya adalah membeli aset saat harganya rendah dan menjualnya saat harganya tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu keuntungan dari spot trading adalah memberikan kepemilikan langsung atas aset crypto setelah transaksi selesai. 

Aset tersebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti jaminan dalam pinjaman atau untuk mendapatkan imbal hasil melalui platform keuangan terdesentralisasi. Selain itu, sifat yang relatif sederhana dari spot trading membuatnya mudah diakses oleh trader dengan berbagai pengalaman. 

Apa Itu Trading Futures?

Trading futures dalam dunia aset crypto adalah kegiatan trading yang berdasarkan kontrak, di mana dua pihak setuju untuk melakukan transaksi pada harga tertentu di masa mendatang.

Kontrak ini memungkinkan investor mendapatkan eksposur terhadap pergerakan harga aset crypto seperti  Bitcoin atau Ethereum, tanpa harus memiliki aset itu secara fisik.

Dengan cara ini, trading futures memberikan pilihan partisipasi di pasar crypto melalui instrumen derivatif yang memiliki struktur mirip dengan kontrak berjangka pada aset konvensional. Trading futures juga memungkinkan fleksibilitas strategi yang tidak tersedia dalam spot trading. 

Seseorang memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan turun dalam waktu dekat. Untuk memanfaatkan kesempatan ini, ia membuka posisi short pada kontrak futures Bitcoin dengan leverage 5x, menggunakan modal awal Rp10 juta. Dengan leverage tersebut, ia dapat mengontrol posisi senilai Rp50 juta.

Jika harga Bitcoin merosot 10%, maka nilai posisinya akan meningkat sesuai dengan prediksi tersebut. Dalam hal ini, keuntungan yang didapat bukan 10% dari modal awal, tetapi 5 kali lipat dari perubahan harga, yaitu 50% dari Rp10 juta, atau sebesar Rp5 juta.

Selanjutnya, perdagangan berjangka memungkinkan investor untuk meraih keuntungan dari pergerakan harga dalam dua arah baik ketika harga naik (posisi panjang) maupun ketika harga turun (posisi pendek) memberikan lebih banyak peluang dalam menghadapi pasar yang tidak stabil.

Perbedaan Trading Spot dan Trading Futures Crypto 

Trading crypto telah menjadi bagian yang sangat penting dari dunia finansial digital saat ini, dengan peningkatan keterlibatan baik dari investor individu maupun institusi. Dua metode utama yang digunakan untuk transaksi aset digital adalah trading spot dan trading futures

Meskipun keduanya bertujuan untuk meraih peluang keuntungan dari fluktuasi harga aset, keduanya memiliki struktur, strategi, risiko, dan konsekuensi finansial yang berbeda jauh.

Trading Spot

Trading spot adalah metode di mana aset cryptocurrency seperti Bitcoin atau Ethereum (ETH) dibeli atau dijual untuk penyelesaian langsung berdasarkan harga saat itu. Setelah proses transaksi selesai, pembeli langsung memiliki dan bisa mengelola aset yang dibeli.

Ciri-ciri Utama:

1. Transaksi Instan:

● Pembelian atau penjualan terjadi pada harga pasar saat ini, dengan penyelesaian yang cepat.

● Aset crypto segera masuk ke dompet pengguna setelah transaksi selesai.

2. Kepemilikan Langsung:

Kepemilikan aset oleh trader tergantung pada tempat mereka membeli aset. Jika aset dibeli di centralized exchange (CEX) seperti Pintu, maka aset tersebut sebenarnya dimiliki trader tetapi tersimpan di dompet exchange. 

Sementara jika dibeli di decentralized exchange (DEX), aset biasanya disimpan langsung di dompet pribadi pengguna, memberikan keleluasaan untuk investasi jangka panjang, staking, atau sebagai jaminan pinjaman di platform DeFi.

3. Tanpa Leverage:

Trader hanya dapat membeli aset sesuai jumlah modal yang dimilikinya.

● Tidak ada risiko likuidasi karena tidak ada penggunaan dana pinjaman dari pihak luar.

4. Risiko Relatif Rendah:

● Kerugian maksimal hanya terbatas pada jumlah yang diinvestasikan.

● Cocok bagi investor yang konservatif dan pemula.

5. Likuiditas Beragam:

● Bervariasi tergantung pada pasangan aset dan platform perdagangan.

● Pasangan aset yang populer biasanya memiliki likuiditas tinggi dan selisih harga rendah.

6. Strategi Investasi:

Sangat bergantung pada tren pasar dalam jangka panjang.

Trading Futures 

Trading futures melibatkan kontrak derivatif di mana dua pihak setuju untuk membeli atau menjual aset cryptocurrency pada harga yang sudah disepakati di masa mendatang. Dalam kondisi ini, investor tidak memiliki aset secara langsung tetapi hanya berspekulasi mengenai harga aset di masa depan.

Ciri-ciri Utama:

1. Kontrak Derivatif:

● Transaksi dilakukan berdasarkan kontrak yang mencerminkan harga aset acuan, bukan aset itu sendiri.

● Ada dua jenis kontrak, yaitu futures berjangka tetap (dengan tanggal kadaluarsa) dan futures perpetual (tanpa tanggal kadaluarsa).

2. Menggunakan Leverage:

Leverage memungkinkan untuk mengendalikan posisi besar dengan modal yang kecil. Contoh: Dengan leverage 10x, modal Rp1 juta dapat mengendalikan posisi senilai Rp10 juta.
Potensi Keuntungan dan Kerugian Lebih Besar:

● Keuntungan dapat meningkat pesat dengan pergerakan harga kecil.

● Namun, kerugian juga bisa melebihi modal awal, terutama saat terjadi margin call atau likuidasi.

3. Dua arah Perdagangan:

● Investor bisa meraih keuntungan baik saat pasar naik (panjang) atau turun (pendek).

● Cocok untuk strategi yang lebih spekulatif dan responsif terhadap sentimen pasar jangka pendek.

5. Risiko Tinggi dan Kompleks:

● Membutuhkan pemahaman mendalam tentang mekanisme margin, likuidasi, tingkat dana, dan fluktuasi pasar.

Trader harus siap menghadapi risiko likuidasi jika nilai kontrak merosot di bawah margin yang dijaminkan.

6. Biaya Tambahan:

Selain biaya transaksi, trader juga mungkin harus membayar biaya pendanaan (untuk futures perpetual, biaya bursa, serta biaya Taker dan Maker.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif. 

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

img
Hermansah
Reporter
img
Ni Putu Dewi Fortuna Widiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan