sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jika tidak ingin disalip Filipina dan Vietnam, RI harus bisa tumbuh 6%

Jika laju perekonomian tidak segera dikerek, maka hingga 2036 Indonesia masih akan terjebak di dalam middle income trap.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 25 Agst 2021 15:20 WIB
Jika tidak ingin disalip Filipina dan Vietnam, RI harus bisa tumbuh 6%

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, Indonesia bisa saja disalip Filipina dan Vietnam sebagai negara berpenghasilan tinggi pada 2037 bila pertumbuhan ekonomi stagnan.

Pasalnya, Filipina menargetkan lepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap menjadi negara berpenghasilan tinggi atau higher income pada 2037, sementara Vietnam menargetkan pada 2045.

"Kita lihat tanpa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia akan disalip Filipina pada 2037 dan Vietnam 2045," katanya dalam Rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Rabu (25/8).

Menurutnya, jika laju perekonomian Indonesia terus stagnan di kisaran 5%, bahkan pada ulang tahun Indonesia emas di 100 tahunnya pada 2045, cita-cita untuk menjadi negara maju sulit dicapai.

Dia pun memproyeksikan, jika laju perekonomian tidak segera dikerek, maka hingga 2036 Indonesia masih akan terjebak di dalam middle income trap. Lebih-lebih di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini yang membuat perekonomian seret.

"Bahkan 2045 pun belum lepas kalau ekonominya begini terus," ujarnya.

Menurutnya, jika ingin mencapai cita-cita menjadi negara maju, pertumbuhan ekonomi setidaknya harus mampu tumbuh 6% rata-rata per tahunnya atau lebih tinggi, sehingga dapat keluar dari middle income trap.

Suharso pun menuturkan, Indonesia harus segera mengantisipasi penurunan menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas ekonomi nasional.

Sponsored

Bahkan, Bank Dunia beberapa waktu lalu telah menurunkan status Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah. Penurunan kelas itu didasarkan pada penurunan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita pada 2020.

Pendapatan per kapita Indonesia pada 2019 mencapai US$ 4.050, namun pada 2020 pendapatan per kapita Indonesia hanya sebesar US$3.870 dollar AS.

Padahal sebelum ada pandemi, pemerintah sudah memperhitungkan Indonesia perlu tumbuh rata-rata 5,7% per tahun dan PDB per kapita 5% agar keluar dari middle income country pada 2036 dan negara maju sebelum 2045.

"Kontraksi ekonomi yang dialami pada 2020 memberi risiko bagi indonesia untuk masuk ke dalam kategori lower middle income," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid