sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

JLL Indonesia prediksi permintaan sektor properti kembali meningkat

Hanya saja, tingkat okupansinya mengalami penurunan dibandingkan 2020, karena adanya penghematan yang dilakukan oleh para tenant.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 10 Feb 2021 12:25 WIB
JLL Indonesia prediksi permintaan sektor properti kembali meningkat

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim memperkirakan sektor properti pada 2021, berpotensi mulai mengalami perbaikan di sisi permintaan dan ketersediaan ruang, setelah di 2020 terdampak pandemi Covid-19.

Hanya saja, tingkat okupansinya mengalami penurunan dibandingkan 2020, karena adanya penghematan yang dilakukan oleh para tenant, akibat dari pandemi Covid-19 dan akan kembali normal dan stabil di 2022 dan seterusnya.

"Kami perkirakan ada peningkatan permintaan di 2021, namun karena dampak pandemi Covid-19 ada penghematan para tenant, sedikit turun okupansi di 2021 dan akan stabil di 2022 dan tahun-tahun setelahnya," katanya dalam video conference, Rabu (10/2).

Dia pun mengungkapkan, sektor perkantoran di 2021 diperkirakan didominasi oleh perusahaan teknologi, seiring dengan perkembangan sektor usaha tersebut akibat dari keterbatasan pergerakan orang dan meningkatnya kebutuhan akan teknologi digital.

"Sektor perkantoran akan tetap didominasi perusahaan teknologi dengan permintaan yang sedikit bertambah di 2021," ujarnya.

Adapun, berdasarkan data JLL sepanjang 2020 tingkat ketersediaan ruang perkantoran di SCBD mencapai 6,8 juta meter persegi, dengan tingkat permintaan terhadap gedung perkantoran sebesar 33.000 meter persegi.

Sementara, tingkat keterisian sebesar 74%. Selain itu untuk gedung perkantoran yang masuk kategori grade A mengalami penurunan permintaan 1,7% (yoy) dengan tarif rata-rata sebesar Rp264.000 per meter persegi. Di 2020 juga terjadi pertambahan suplai baru seluas 220.000 meter persegi.

Sedangkan, untuk gedung perkantoran non-SCBD ketersediannya mencapai 3 juta meter persegi dengan permintaan sebesar 22.000 meter persegi, dan rata-rata keterisian ruang sebesar 76%.

Sponsored

Adapun, suplai baru sepanjang 2020 sebesar 99.000 meter persegi dan harga sewa rata-rata sebesar Rp114 per meter persegi.

Berita Lainnya
×
tekid