sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sejumlah indikator tumbuh, Jokowi optimistis ekonomi tumbuh 7%

Presiden menegaskan, bahwa upaya pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan upaya pengendalian pandemi.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Rabu, 30 Jun 2021 22:45 WIB
Sejumlah indikator tumbuh, Jokowi optimistis ekonomi tumbuh 7%

Presiden  Joko Widodo (Jokowi) optimistis ekonomi Indonesia tumbuh positif pada kuartal II tahun ini. Keyakinan tersebut didasari oleh sejumlah indikator ekonomi Indonesia yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Hal tersebut disampaikan dalam sambutan Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/06).

"Kita semua masih optimistis bahwa di kuartal II, dari yang sebelumnya kuartal I minus 0,74%, di kuartal II kita masih optimis akan tumbuh Insyaallah kurang lebih 7%," ujarnya dikutip dari laman setkab.go.id.

Pada sektor industri, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Mei mencapai 55,3. "Dibanding sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi sekali. Sebelum pandemi itu 51, sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali," jelas dia.

Sisi suplai atau produksi juga mulai menggeliat, terlihat dari nilai ekspor yang tumbuh 58%, impor bahan baku 79%, impor barang modal 35%, dan konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28%. Sisi permintaan (demand) juga meningkatkan seiring dengan terus menguatnya konsumsi rumah tangga.

Sementara, indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang pada Februari 2021 sebesar 85, meningkat hingga mencapai 104,4. Kemudian mobilitas bulanan (mobility index) juga meningkat, dari masih minus dua di bulan Februari meningkat menjadi 5,2.

"Indeks penjualan ritel juga tumbuh 12,9%. Konsumsi semen juga tumbuh 19,2%. Penjualan kendaraan niaga tumbuh 783 persen. Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya," urai dia.

Meskipun optimistis dengan indikator-indikator perekonomian yang ada, Presiden menegaskan, bahwa upaya pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan upaya pengendalian pandemi. "Kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid-19 ini dikurangi, ditekan, agar hilang dari Bumi Pertiwi ini," ujarnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid