sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jurus jaga stabilitas harga pangan jelang lebaran

Pemerintah mengandalkan pihak ketiga dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang lebaran 2019.

Cantika Adinda Putri Noveria Eka Setiyaningsih
Cantika Adinda Putri Noveria | Eka Setiyaningsih Rabu, 29 Mei 2019 22:17 WIB
Jurus jaga stabilitas harga pangan jelang lebaran

Pemerintah mengandalkan pihak ketiga dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang lebaran 2019. Pihak ketiga tersebut adalah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Apindo) dan Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin).

Dengan mengandalkan pihak ketiga tersebut, pemerintah meyakini harga bahan pokok makanan akan terjaga dan pasokan sampai lebaran aman dan terkendali. 

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widyanti mengatakan, pihaknya telah melakukan penterasi pasar untuk memenuhi kebutuhan pokok lebaran 2019. Ada 205 pasar pantuan yang diawasi Kemendag dari hari ke hari. 

"Kemendag sudah menyurati Bulog (Perum Badan Urusan Logistik) pada 22 Januari 2019 untuk melakukan pasokan dan stabilitas harga. Pada tanggal 23 Mei, Bulog telah melakuakn penyaluran 221.474,36 ton beras medium," ujar Tjahja saat melakukan rapat dengan Komisi IV DPR, Rabu (29/5). 

Sementara itu, berdasarkan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang dilakukan sejak 18 April sampai dengan 15 Mei 2019, Bulog telah mendistribusikan sebesar 400,8 ton bawang putih kepada 13 Provinsi di Indonesia. 

Ketiga belas provinsi itu beberapa di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. 

Kendati demikian, sambungnya, KPSH yang telah dilakukan hampir satu bulan lamanya itu tidak serta merta bisa menurunkan harga bawang putih. Kemudian, Kemendag melakukan stabilisasi harga lewat kerja sama dengan pasar retail moderen. 

"Kami meminta kepada Aprindo untuk menjual di gerai-gerainya seharga Rp35.000 per kilogram (kg) dan sudah dimulai sejak 10 Mei. Kami minta Aprindo untuk melaksanakan ketetapan ini sampai 30 Juni 2019," tutur Tjahja. 

Sponsored

Lebih lanjut, kata Tjahja, penjualan yang telah dilakukan oleh Aprindo tersebut sudah termasuk 8% dari bawang putih yang telah diimpor. Dalam hal ini, Kemendag meminta Aprindo untuk membeli harga di gudang importir seharga Rp20.000 per kg.

Selain itu, dalam upaya menjaga harga daging ayam, Kemendag juga akan melakukan stabilisasi harga dengan teknik yang sama seperti bawang putih. 

"Jadi mekanisme retail modern untuk menyerap ayam-ayam ini setelah dipotong oleh Arphuin dengan penetuan harga Rp18.000 per kilogran yang kemudian diserap dan dijual kepada Aprindo dengan kisaran rata-rata harga Rp32.000 sampai Rp33.000 per kg. Dan dijual ke konsumen Rp34.000 per kilogram," tutur Tjahja. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan harga bahan pokok menjelang lebaran stabil. Alinea.id/Eka Setiyaningsih

DKI Jakarta

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa seluruh kebutuhan pangan untuk Ibu Kota aman untuk lebaran tahun ini.

"Jadi Alhamdulillah stok kebutuhan pangan, beras, daging sapi, daging ayam, telur, cabai, semuanya memiliki stok aman," kata Anies saat ditemui di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/5).

Bahkan, Anies menyebut beberapa stok justru mengalami surplus. Dengan begitu, Anies yakin harga kebutuhan pokok bisa untuk tetap stabil. 

"Seluruhnya surplus, sehingga musim lebaran tahun ini, yang jadi kebutuhan di masyarakat, kebutuhan dasar Insha Allah terpenuhi, dan harganya stabil," ujar Anies.

Seperti diketahui, harga bawang merah dan bawang putih yang umumnya mengalami ketidakstabilan, seperti yang terjadi pada awal bulan puasa tahun ini, bisa stabil pada lebaran nanti. 

Senada, Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan stok pangan untuk lebaran tahun dipastikan aman. Hal ini tentunya akan memengaruhi kestabilan harga pangan.

"Insha Allah stok pangan aman untuk lebaran tahun ini," kata Sri secara terpisah.

Sri menyebutkan, hampir seluruh stok komoditas mengalami surplus. Mengutip data yang diterima Alinea.id, komoditas beras surplus 264.306 ton, daging sapi surplus 5.310,25 ton, daging ayam surplus 842 ton.

Kemudian, untuk komoditas telur ayam surplus 3.175 ton, cabai surplus 508,5 ton, bawang merah surplus 3.797,7 ton, bawang putih 439 ton, gula pasir surplus 430,7 ton, tepung terigu 8.950,8 ton.

Sri juga menyebut, DKI Jakarta terus melakukan operasi pasar dan bazar menjelang hari Raya Idul Fitri 2019.

Berita Lainnya
×
tekid