Kementan: harga CPO terus meningkat sejak awal tahun

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat harga produk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus mengalami kenaikan sejak awal 2021.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Perindustrian Emil Satria mengatakan, berdasarkan catatan Kemenperin, harga CPO mengalami peningkatan sejak Februari 2021. 

Di mana pada saat itu, harga CPO mencapai US$1.026/MT. Kemudian, pada posisi Maret naik di US$1.036/MT, April US$1.0393/MT, Mei US$1.110/MT, dan Juni menyentuh US$1.223/MT.

“Kenaikan harga minyak sawit mentah atau CPO ini tentunya akan meningkatkan harga diri produk hilir kita, karena nilai tambah yang meningkat,” katanya dalam webinar, Senin (7/6).

Akan tetapi, dia mengungkapkan bahwa peningkatan harga CPO ini tidak dapat diprediksi akan berlangsung dalam jangka waktu berapa lama, karena fluktuasi harga yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

“Namun peningkatan ini tidak bisa diprediksi terjadi sampai kapan. Kita lihat dengan perkembangan situasi ekonomi yang dipenuhi oleh pandemi, tentu akan mempengaruhi juga harga sawit di masa akan mendatang,” ujarnya.

Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa peningkatan harga CPO ini disebabkan oleh pengetatan mobilitas yang terjadi di sejumlah produsen minyak kelapa sawit seperti, Malaysia dan produsen minyak nabati lainnya.

Di samping itu, kenaikan harga juga disebabkan oleh efektivitas kebijakan pemerintah seiring dengan keluarnya PMK No.191/PMK.05/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2020 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Menurut Emil, upaya pemerintah untuk terus mendorong produk hilirisasi CPO menjadi biofuel campuran 30% atau B30 juga berkontribusi terhadap peningkatan harga CPO dunia.

“Kenaikan harga CPO Global juga terpengaruh realisasi kebijakan B30 nasional di samping juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia," ucapnya.

Adapun, kenaikan harga CPO ini berkontribusi pada peningkatan bea keluar Juni yang meningkat menjadi US$1.223,90/MT, atau naik 9,25% dari Mei yang sebesar US$1.110,68/MT.