Kepala BKPM: Almarhumah konsisten terhadap ekonomi berkeadilan
Banyak sekali tulisan ataupun diskusi Enny Sri Hartati tentang kemiskinan, tentang adanya kesengajaan, kemudian sulitnya kelompok bawah ini.

Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) menggelar acara webinar virtual dalam rangka mengenang 100 hari dan launching buku pemikiran Enny Sri Hartati, pada Sabtu (9/10) pagi.
Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah. Buku himpunan pemikiran Enny Sri Hartati juga diterbitkan agar gagasan dan idealismenya dapat terus terpancar dalam diskursus ekonomi nasional dan menjadi sumber inspirasi berbagai pihak dalam menatap masa depan pembangunan ekonomi Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, mengajak seluruh peserta webinar untuk mendoakan almarhumah Enny Sri Hartati. Ia juga mengenang sosok Enny Sri Hartati.
“Menurut saya, mbak Enny adalah senior yang baik. Kami bersahabat sejak lama, sering berdiskusi dan berdebat, berbeda pandangan. Tetapi, mbak Enny merupakan sosok yang konsisten dalam menyampaikan pikiran-pikirannya terhadap pembangunan ekonomi yang berkeadilan. Saya mempunyai kesan yang sangat luar biasa sekali terhadap beliau, saya diposisikan seperti adiknya sendiri, ketika saya berada di pemerintahan, ” jelas Bahlil Lahadalia dalam keynote speech pada acara mengenang 100 hari dan launching buku pemikiran Enny Sri Hartati (9/10)
Pada kesempatan yang sama, Ekonom senior Core Indonesia Hendri Saparini juga turut memberikan testimoni dan tanggapan atas pemikiran-pemikiran Enny Sri Hartati tentang hilirisasi industri. Menurut Hendri Saparini, dalam pemikiran ataupun tulisan Enny Sri Hartati yang telah diterbitkan di berbagai media, dapat disimpulkan beberapa pemikiran.
“Ada beberapa hal yang cukup menonjol. Misalnya tentang demokrasi ekonomi dan tentang keadilan di dalam keterlibatan untuk ikut menciptakan dan menikmati ekonomi. Menurutnya saya ini adalah salah satu poin yang penting bagi almarhumah,” tutur Hendri
Sehingga menurutnya, banyak sekali tulisan ataupun diskusi Enny Sri Hartati tentang kemiskinan, tentang adanya kesengajaan, kemudian sulitnya kelompok bawah ini untuk mendapatkan lapangan pekerjaan, karena memang tidak bisa ikut terlibat didalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Kemudian yang cukup menarik juga adalah mengenai keberpihakan terhadap kelompok bawah.
“Mbak Enny dan saya sama, bahwa keberpihakan itu harus kepada konsumen dan produsennya, sehingga kita sering sekali. Berdiskusi kenapa banyak atau muncul kebijakan yang hanya berpihak kepada konsumen kelas bawah. Padahal produsen kelas bawah itu juga sangat banyak. Jadi terkadang kita menomorsatukan konsumen, tetapi kita melupakan dari sisi produsen yang pada akhirnya, dia menjadi konsumen juga,” katanya
Selain itu, Hendri Saparini juga mengungkapkan tanggapannya mengenai, poin-poin penting yang sering kali dibahas oleh Enny Sri Hartati dalam tulisan ataupun diskusinya, yaitu terkait ketegasan terhadap kemandirian ekonomi serta hilirisasi di Indonesia.
“Saya melihat bahwa banyak pemikiran-pemikiran beliau tentang kemandirian dan mendorong hilirisasi. Beliau selalu menekankan tidak hanya bicara tentang industri makanan dan minuman, tidak hanya menyediakan/menyiapkan pasar dalam negeri untuk industri makanan minuman, tetapi para pelaku ekonominya juga. Jadi pemikiran ini adalah peninggalan beliau yang harus kita terjemahkan lagi dan perlu kita carikan solusi. Kemudian beliau juga sangat mendorong investasi dan seluruh kebijakan itu harus terintegrasi. Kalau bicara tentang investasi jangan hanya tentang perizinan, tetapi juga memikirkan bagaimana koordinasi horizontalnya, bagaimana koordinasi vertikal nya. Jadi dorongan investasi dan menciptakan lapangan kerja menjadi poin penting, untuk mendukung hilirisasi industri,” pungkas Hendri.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Rentetan bom waktu gagal bayar asuransi
Sabtu, 01 Apr 2023 17:29 WIB
El Nino dan ancaman 'badai' karhutla 2023
Jumat, 31 Mar 2023 15:03 WIB