sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Luhut: Ketersediaan air lebih penting ketimbang minyak bumi

Minyak bumi dianggap masih memiliki alternatif pengganti.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 19 Feb 2021 16:09 WIB
Luhut: Ketersediaan air lebih penting ketimbang minyak bumi

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ketersediaan air bersih sangat penting bagi semua orang sekaligus merupakan elemen dasar dari kebutuhan manusia. Hal itu disampaikan menanggapi rencana pengerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I yang menelan investasi Rp1,7 triliun. 

Luhut menyebut, ketersediaan air bersih jauh lebih penting dari sekadar minyak bumi. Pasalnya, minyak bumi sebagai energi masih memiliki alternatif pengganti, sementara air bersih tidak punya. 

"Air bersih merupakan elemen dasar yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia yang saya nilai jauh lebih penting dari sekedar minyak bumi atau bahan bakar minyak (BBM). Kalau minyak bumi masih punya alternatif, sedangkan air belum ada penggantinya," katanya dalam sambutan penandatanganan perjanjian Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat (19/2). 

Dia melanjutkan, akses terhadap air bersih sudah menjadi bagian dari kesehatan lingkungan dan pembangunan manusia berkelanjutan. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, di mana mencuci tangan menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.

"Investasi di sektor air merupakan upaya yang sangat kami apresiasi sebagai bagian dari pemulihan pandemi dan wabah lokal lainnya," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 mengingatkan bahwa kesehatan dan ekonomi sangat terkait. Sebab itu, investasi di sektor air bersih dan kebersihan adalah fondasi yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi yang produktif, tangguh, dan stabil. 

"Sekarang kalau bicara wc dan toilet, apabila kami sebagai pejabat yang bicara, maka akan dianggap ketinggian. Padahal itu adalah bagian dari kebersihan yang ujung-ujungnya air juga. Tanpa air tidak akan ada kebersihan," ucapnya.

Oleh sebab itu, urainya, pemerintah menargetkan sebanyak 24,45 juta sambungan pipa air untuk rumah tangga dengan akses air minum layak dalam RPJMN 2020-2024. Adapun proyek besar dalam program strategis nasional (PSN) sebesar 10 juta sambungan rumah.

Sponsored

"Hal tersebut merupakan salah satu upaya bersama dan memegang komitmen SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) pada sektor air yang memastikan ketersediaan manajemen air bersih yang berkelanjutan," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid