Mau produksi Iphone di RI, saham PTSN meroket 757%
Bakal memproduksi Iphone, saham PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) meroket 757,8% hingga masuk kategori unusual market activity (UMA).

Bakal memproduksi Iphone, saham PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) meroket 757,8% hingga masuk kategori unusual market activity (UMA).
Saham PTSN melesat dari awal tahun Rp190 menjadi Rp1.630 per lembar pada Jumat (21/12). Bahkan, khusus hari ini saja, saham PTSN ditutup melejit 24,9% sebesar 325 poin dari penutupan hari sebelumnya Rp1.305 per lembar.
Dari data Bloomberg, aham PTSN mulai merangkak naik pada 29 Oktober 2018 di level Rp288 per lembar. Bahkan, saham PTSN menyentuh level tertinggi dalam 52 pekan pada hari ini di level Rp1.630 per lembar.
Kapitalisasi pasar saham PTSN mencapai Rp2,8 triliun. Imbal hasil saham PTSN mencapai 744,56% dalam setahun terakhir.
P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Zakky Ghufron mengatakan saham PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) mengalami peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
"Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/12).
Para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Investor juga diminta untuk mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi.
Bursa juga mengimbau agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan dalam RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
"Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," jelasnya.
Dalam sepekan terakhir, saham perseroan terpantau naik sebesar 50,77% ke posisi Rp1.455. Adapun dalam sebulan terakhir, saham perusahaan tersebut mencatatkan kenaikan sebesar 214,93%.
Sebagai informasi, perakit ponsel Iphone, Pegatron Corporation hengkang dari China dan membuka pabrik di Indonesia dengan investasi US$1 miliar. Pegatron akan masuk dengan menggandeng Sat Nusapersada dengan membuka pabrik di Batam, Kepulauan Riau mulai tahun 2019.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Di balik menjamurnya jual-beli satwa langka di lokapasar
Rabu, 08 Feb 2023 05:53 WIB
Ironi nelayan kita: Miskin di laut yang kaya
Selasa, 07 Feb 2023 15:52 WIB