sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mengintip produk terlaris untuk inspirasi berjualan online

Produk terlaris seperti kategori fashion maupun produk ibu, bayi, dan anak bisa menjadi inspirasi memulai berjualan online.

Kartika Runiasari
Kartika Runiasari Rabu, 08 Mar 2023 12:45 WIB
Mengintip produk terlaris untuk inspirasi berjualan online

Berbelanja online sudah menjadi bagian dari keseharian Kurnia (32) sebagai seorang ibu beranak tiga. Hampir semua kebutuhan harian (daily needs) dari belanja groceries hingga kebutuhan rumah dilakukan melalui platform belanja online. Terutama ketika pandemi melanda di awal Maret 2020 lalu.

“Waktu itu susah untuk belanja keluar apalagi saya punya bayi dan balita. Mending belanja online serba praktis dan aman,” ungkap wanita yang karib disapa Nia ini saat berbincang dengan Alinea.id, Minggu (5/3).

Tidak hanya melalui platform marketplace, Nia juga berbelanja melalui social commerce atau belanja online melalui media sosial. Beberapa kali, ia mengikuti live streaming seller untuk berbelanja produk fashion hingga tanaman hias.

“Lumayan kita bisa dapat harga yang lebih murah dari di toko offline. Tinggal pilih aja seller yang deket sama rumah kita biar ongkirnya enggak terlalu mahal,” beber ibu rumah tangga ini.

Meski saat ini situasi penyebaran Coronavirus sudah kian mereda, Nia mengaku akan tetap berbelanja online. Pasalnya berbelanja secara offline, menurutnya, malah akan menambah ‘biaya’ lain. “Yang tadinya cuma mau beli ini, akhirnya jadi ina-inu karena kebanyakan jajan yang lain,” selorohnya.

Tidak hanya itu, dia menilai berbelanja online masih memiliki keunggulan lain dengan biaya ongkos kirim yang relatif terjangkau dan waktu pengiriman yang singkat. Dus, belanja online sangat membantunya yang memiliki kesibukan mengasuh tiga anak yang masih kecil.

Ilustrasi Pixabay.com.

Kondisi pandemi juga menjadi jalan baru bagi Vina Rindang Puspitasari (38). Ibu rumah tangga ini terinspirasi untuk berjualan online di masa pembatasan sosial begitu ketat. Hal ini terlihat dari sulitnya masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari terutama pada 2021 silam.

Sponsored

“Aku jualan online aja karena kebetulan tinggal di komplek yang terkoordinir warganya untuk jualan sesama warga komplek lewat WAG (WhatsApp Group),” ujarnya saat berbincang dengan Alinea.id, Sabtu (4/3).

Berawal dari pengalaman pribadinya yang membeli satu produk untuk dipakai sendiri. Kemudian, ia pun menawarkan produk tersebut di status sosial medianya supaya mendapat pembeli lain untuk sharing ongkos kirim.

Alhamdulillah peminatnya lumayan, jadi aku pikir kenapa enggak jualan aja sekalian. Karena daerah tempat tinggalku orangnya lumayan konsumtif, aku ambil peluang disitu,” ungkap warga Bogor ini.

Ibu dua anak ini memilih produk fashion, makanan, hingga peralatan rumah tangga di lapak online-nya. Kini, Vina mampu meraup omzet Rp10 juta, bahkan bisa lebih dari itu saat momen Ramadan dan Idul Fitri. Ia juga telah memiliki delapan reseller online maupun offline.

“Buat IRT kaya aku, lumayan banget hasilnya bisa nambahin uang belanja sama uang jajan anak,” kisahnya.

Namun, Vina mengaku berdagang online pun tidak lepas dari tantangan. Terutama dari banyaknya pesaing lain baik di marketplace maupun social commerce yang menawarkan harga lebih murah dan bahkan gratis ongkos kirim.

Karena itu, Vina menyiapkan sejumlah strategi khusus misalnya dengan memberikan freebies atau produk gratis untuk pembelian jumlah tertentu dan tentu saja membuat konten-konten yang menarik.

Fashion tidak akan mati

Ia juga memilih produk fashion karena barang ini menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar orang. Apalagi di era pascapandemi, aktivitas orang berkumpul diperkirakan akan sangat besar. 

“Orang juga suka hang out, suka ada kegiatan sekolah dan kalau ngumpul pasti pakaian dan atributnya tu kaya pake dress code. Misal kembaran baju atau kembaran warna, atau tema-nya apa gitu, jadi pasti nyari outfit buat kegiatan itu kan, makanya terus lanjut jualan fashion, istilahnya fashion itu enggak akan mati, selalu ada model baru dan muter terus,” bebernya.

Vina saat ini juga fokus berjualan produk fashion untuk segmen anak-anak, serta wanita dan pria dewasa. Mulai dari baju untuk keseharian, baju tidur hingga baju resmi.

Dokumentasi Tokopedia.

Fashion memang masih menjadi daya tarik dalam bisnis perdagangan digital. Semakin banyak jumlah pembelinya, maka semakin banyak pula pedagang yang berbisnis fashion dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mulai dari baju harian, outfit yang kekinian hingga baju formal lengkap dengan sepatu hingga aksesoris tambahan.

Dalam laporan The Finding of Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) 2022, Nielsen IQ mencatat pengguna internet Indonesia tahun 2022 naik 3% dibanding 2021 yakni dari 41 juta menjadi 42 juta. Seiring dengan itu, jumlah orang yang berbelanja online juga meningkat dari dari 29 juta orang menjadi 31 juta orang pada 2022.

“Tercatat, 89% sama seperti tahun 2021, sebagian besar konsumen mengetahui adanya Harbolnas, seminggu sebelumnya,” kata CI Director Nielsen IQ Rusdi Sumantri dalam laporan tersebut.

Selain itu, Nielsen IQ juga mencatat 71% responden yang merupakan pengguna aktif internet selama tiga bulan terakhir berbelanja selama Harbolnas. Di mana, tiga kategori teratas adalah fashion and sports clothes (81%), kosmetik (58%), dan personal care (40%). Adapun jenis fashion itu sendiri terbagi dalam produk pakaian (63%), alas kaki atau footwear (39%), aksesoris seperti topi, jam tangan, dan lainnya (34%), bags and purses (30%), dan baju muslim mulai dari hijab sampai sarung (18%).

Salah satu kategori selain fashion yang juga bisa menjadi peluang usaha online adalah kebutuhan ibu dan bayi atau anak. Pada marketplace Tokopedia misalnya, kategori ini tercatat paling diminati masyarakat selama awal 2023 (1 Januari–14 Februari 2023). 

Dokumentasi Tokopedia.

Category Development (Mom and Baby) Senior Lead Tokopedia, Ditra Putra Komala mencatat semakin banyak pula pegiat usaha, khususnya UMKM, yang memulai dan menciptakan peluang bisnis daring di kategori tersebut pada awal 2023.

“Tokopedia mencatat beberapa wilayah dengan peningkatan tertinggi jumlah penjual di kategori Ibu dan Bayi, yaitu Bandar Lampung (Lampung), Bandung Barat (Jawa Barat), Sukoharjo (Jawa Tengah), Denpasar (Bali) hingga Makassar (Sulawesi Selatan),” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id.  

Ditra pun mencontohkan dua seller yang sukses meraih peningkatan penjualan pada kategori ini yakni Gasol Organik dan Ardenleon. Gasol Organik, misalnya, mengalami kenaikan transaksi toko hampir 2 kali lipat selama Januari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, Ardenleon yang berbasis di Cianjur, Jawa Barat mempekerjakan sekitar 400 karyawan dan penjahit, di mana transaksinya berhasil melonjak lebih dari 2,5 kali lipat di awal 2023.

Melihat potensi yang masih sangat besar pada usaha di kategori Ibu dan Anak, Tokopedia melalui Ditra bersama dua pegiat UMKM perlengkapan bayi, Gasol Organik dan Ardenleon, pun membagikan lima cara memulai dan mengembangkan bisnis online perlengkapan bayi/anak.

Pertama, seller bisa mempelajari terlebih dahulu produk terlaris seperti di marketplace. Di Tokopedia yang ada dalam ekosistem GoTo Group, memiliki subkategori yakni Perawatan Bayi, Popok, Makanan dan Susu Bayi, Mainan dan Aktivitas Bayi, serta Perlengkapan Makan Bayi. 

“Subkategori ini menjadi yang paling laris pada kategori Ibu dan Bayi di Tokopedia pada awal 2023,” ungkap Ditra.
Sementara 5 produk terlaris di Tokopedia pada kategori Ibu dan Anak, yaitu popok sekali pakai, susu untuk bayi di atas 1 tahun, sampo dan sabun bayi, kapas dan tisu bayi, serta minyak telon.

“Untuk mempelajari produk terlaris di Tokopedia, pegiat usaha bisa memakai fitur Wawasan Pasar di aplikasi Tokopedia Seller. Fitur ini juga bisa membantu penjual mengetahui harga pasar agar bisa bersaing secara sehat dan kompetitif, hingga kata kunci yang paling banyak dicari masyarakat berdasarkan wilayah dan kategori produk agar bisa memberi judul produk secara tepat,” jelas Ditra.

Kedua, seller juga perlu memberikan deskripsi produk dan foto yang lengkap. Mulai dari merek, fungsi, ukuran, diperuntukkan bagi anak usia berapa, kelengkapan, warna, bahan, cara perawatan hingga opsi layanan kurir, serta jadwal pengiriman. Informasikan juga sertifikasi yang telah didapatkan, misalnya label SNI untuk baju bayi/anak atau sertifikasi BPOM dan halal untuk makanan bayi, agar semakin meyakinkan calon pembeli.

Adapun untuk foto, pastikan pencahayaan cukup dan gunakan background yang sederhana untuk menonjolkan kelebihan produk. Penjual juga bisa menyiapkan foto produk dari berbagai sisi hingga detail bahan produk.

Dokumentasi Tokopedia.

“Saat menulis deskripsi produk, penjual sebaiknya memposisikan diri sebagai pembeli agar bisa memperkirakan pertanyaan apa saja yang mungkin ditanyakan oleh pembeli. Untuk mengetahui format deskripsi produk dan foto yang tepat, penjual juga bisa mempelajari materi edukasi yang bisa diakses secara gratis lewat Pusat Edukasi Seller di Tokopedia,” kata Ditra.

Ketiga, seller juga disarankan mengikuti kampanye online di Tokopedia agar bisa memperluas jangkauan pasar lewat berbagai kampanye di Tokopedia. Salah satunya lewat Tokopedia Parents Fair yang diadakan setiap tahun. Pada Tokopedia Parents Fair, penjual yang berpartisipasi bisa memberi lebih banyak penawaran menarik untuk pembeli, mulai dari flash sale, cashback, peluncuran eksklusif hingga live shopping

Ardenleon yang memproduksi berbagai baju bayi dan anak, mengungkapkan bahwa Tokopedia Parents Fair bisa mendorong penjualan secara signifikan dibandingkan sebelum mengikuti kampanye tersebut.
Keempat, seller harus memaksimalkan pemasaran lewat fitur beriklan otomatis dan live shopping.

“Penjual dapat memanfaatkan fitur beriklan otomatis TopAds agar produk perlengkapan bayi dan anak yang dijual tampil teratas di halaman Tokopedia. Cukup dengan modal kecil, yaitu mulai dari Rp250 per klik, penjual bisa menjangkau lebih banyak pembeli dan memaksimalkan penjualan,” tambah Ditra.

Menurut CEO Gasol Organik, Abraham Wong seluruh fitur promosi yang ada di Tokopedia telah dimaksimalkan. “Namun fitur TopAds lah yang sangat membantu Gasol Organik dalam meningkatkan traffic maupun penjualan,” ujarnya yang menggandeng sekitar 60 petani lokal dan pekerja pabrik di desa Gasol (Cianjur, Jawa Barat) untuk menghasilkan MPASI organik yang lebih sehat untuk bayi.

Ditra menjelaskan selain memanfaatkan TopAds, seller juga bisa membuat live video streaming lewat Tokopedia PLAY untuk berinteraksi dengan calon pembeli. Video live streaming cocok untuk peluncuran produk baru, pemberian tutorial penggunaan produk, hingga penyelenggaraan kuis atau giveaway. 

“Pada 2022, transaksi live shopping di Tokopedia PLAY tercatat naik 2,5 kali lipat dibandingkan 2021,” tambah dia.

Kelima, seller perlu memperluas jangkauan pasar dengan memakai layanan gudang pintar. Tokopedia mencatat wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli paling tinggi di kategori Ibu dan Bayi adalah Pariaman (Sumatera Barat), Tanah Datar (Sumatera Barat), Pelalawan (Riau), Gianyar (Bali) dan Badung (Bali). Artinya, peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui usaha perlengkapan bayi dan anak masih sangat besar.

“Penjual bisa memanfaatkan layanan pemenuhan pesanan Dilayani Tokopedia untuk memperluas jangkauan pasar. Layanan ini memungkinkan penjual menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia pada wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi,” jelas Ditra.

Apalagi, layanan Dilayani Tokopedia juga membantu operasional penjual, mulai dari penerimaan, pengemasan dan pengiriman pesanan, hingga penanganan jika ada kendala transaksi. Selain itu, ongkir yang ditawarkan ke pembeli bisa lebih murah bahkan Rp0.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Berita Lainnya
×
tekid