close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mentan Jepang Taku Eto. Foto: Japan Tipes
icon caption
Mentan Jepang Taku Eto. Foto: Japan Tipes
Bisnis
Senin, 19 Mei 2025 14:09

Menteri Pertanian Jepang Taku Eto bikin ulah

Reaksi terhadap komentarnya menggarisbawahi sejauh mana beras telah menjadi topik hangat bagi para pemilih.
swipe

Menteri Pertanian Jepang Taku Eto meminta maaf atas ucapannya bahwa ia "tidak pernah harus membeli beras" berkat hadiah dari para pendukungnya. Ucapan itu memantik kemarahan para konsumen yang berjuang melawan harga makanan pokok yang sangat tinggi.

Setelah Kyodo News pertama kali melaporkan pernyataan tersebut, yang disampaikan selama pesta penggalangan dana politik pada tanggal 18 Mei, media lokal lainnya segera mengikutinya, membuat media sosial menjadi heboh dengan komentar-komentar marah.

"Sudah selesai. Cepatlah mengundurkan diri," tulis seorang pengguna di X.

Menanggapi pertanyaan wartawan pada tanggal 19 Mei, Eto meminta maaf, dengan mengatakan bahwa ia telah salah bicara dan mungkin melebih-lebihkan untuk menyenangkan orang banyak. Ia menghindari pertanyaan tentang apakah ia bermaksud untuk mengundurkan diri.

Rekaman yang disiarkan oleh penyiar publik NHK menunjukkan Eto di mimbar menyampaikan komentar di acara tersebut pada tanggal 18 Mei, termasuk bagaimana ia mengatakan bahwa ia "memiliki cukup (beras) untuk dijual".

"Saya baru saja dimarahi oleh istri saya melalui telepon," katanya kepada wartawan. "Kami hanya berdua, jadi kami biasanya punya cukup tetapi ia mengatakan kepada saya bahwa ketika kami kehabisan, ia benar-benar pergi keluar dan membeli beras."

Reaksi terhadap komentarnya menggarisbawahi sejauh mana beras telah menjadi topik hangat bagi para pemilih, yang menjadi pertanda buruk bagi Partai Demokrat Liberal Perdana Menteri Shigeru Ishiba menjelang pemilihan majelis tinggi pada bulan Juli.

Jajak pendapat Kyodo News pada tanggal 18 Mei menunjukkan dukungan untuk Ishiba berada pada rekor terendah yaitu 27,4 persen, dengan hampir sembilan dari 10 pemilih tidak puas dengan tanggapan pemerintah terhadap melonjaknya harga beras.

Harga eceran untuk biji-bijian pokok Jepang sekitar dua kali lipat dari harga setahun yang lalu setelah cuaca panas ekstrem melanda tanaman pangan dan lonjakan pariwisata menambah permintaan.

Pemerintah telah mengeluarkan beras dari stok daruratnya sejak Maret untuk mencoba menurunkan harga, tetapi tidak berhasil.(reuters)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan