sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merdeka Copper Gold tingkatkan produksi emas 2019

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) akan meningkatkan produksi emas hingga 200.000 ounces (oz) sampai akhir 2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 15 Nov 2019 11:41 WIB
Merdeka Copper Gold tingkatkan produksi emas 2019

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) akan meningkatkan produksi emas hingga 200.000 ounces (oz) sampai akhir 2019. Sebelumnya, di awal tahun ini perseroan menargetkan untuk memproduksi 180.000 oz emas sepanjang 2019.

Corporate Secretary MDKA Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan perseroan meningkatkan produksi emas mereka karena target 180.000 oz mereka sudah tercapai hingga kuartal III-2019.

Karena peningkatan kapasitas produksi dan harga emas tersebut, pendapatan MDKA pun naik 50% menjadi US$324 juta pada kuartal III-2019, dari sebelumnya US$216 juta pada periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, laba bersih perseroan meningkat 24,6% menjadi US$66,189 juta, dari US$53,110 secara yoy.

"Dengan kinerja kami sejauh ini, kami melihat tahun depan akan kami sesuaikan tingkat produksi kami. Kami berharap dapat meningkatkan produksi hingga 8 juta ton emas per tahun sesuai dengan kapasitas," tutur Adi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11).

MDKA sejauh ini telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kurang lebih US$40 juta, dari anggaran sebesar US$160 juta. Capex tersebut terserap sebanyak US$25 juta di pengembangan untuk kapasitas produksi emas dan perak perseroan di tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Sedangkan US$15 juta sudah terserap untuk studi porfiri pengembangan tembaga yang sedang berjalan dan sisanya untuk pengembangan kami di Pulau Wetar," kata Adi.

Adi melanjutkan, perseroan pada tahun depan akan fokus di studi porfiri yang ada di tambang Wetar, Maluku. MDKA melihat adanya lapisan endapan porfiri yang mengandung tembaga dan emas di tambang Wetar.

"Studi sumber daya sedang kami lakukan untuk mendapatkan cadangan yang lebih terukur. Kami pun melakukan kegiatan pengeboran melalui lubang bawah tanah sedalam 1.800 meter yang sedang kami buat saat ini," ujar Adi.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid