sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembeli bingung yang berjajar di rak supermarket minyak goreng 'enggak jelas'

Di kawasan Bintaro, Iren juga gagal mendapatkan minyak goreng kelapa sawit.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 11 Mar 2022 16:23 WIB
Pembeli bingung yang berjajar di rak supermarket minyak goreng 'enggak jelas'

Kehadiran minyak goreng kelapa sawit semakin dirindukan masyarakat. Sejumlah supermarket tidak menjajakan dagangan minyak goreng di rak-rak mereka. 

Menurut pantauan Alinea.id, Jumat (11/3), di salah satu supermarket yang ada di kawasan Puri, Jakarta Barat, menampilkan banyak sekali minyak goreng namun tidak ada satupun yang berbahan kelapa sawit. Supermarket itu hanya menghadirkan minyak goreng kanola, bunga matahari, jagung, dan olive oil dengan berbagai merk. 

Salah seorang pembeli, Iren mengatakan, dirinya bingung karena sulitnya mencari minyak goreng tersebut. Sementara, minyak goreng sangat dibutuhkan di masyarakat. 

"Emang jarang banget, pusing kalau udah cari minyak goreng," kata Iren kepada Alinea.id, saat ditemui di supermaret di kawasan Puri, Jakarta Barat, Jumat (11/3). 

Iren mengakui, sebelumnya ia sudah mengunjungi supermarket lainnya di kawasan Bintaro. Serupa, ia tidak menemukan jejak produk minyak goreng kelapa sawit. 

"Kemaren (di Bintaro) benar-benar habis. Adanya minyak-minyak botol yang enggak jelas merknya apa," ujarnya. 

DPR berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera menyelesaikan persoalan distribusi minyak goreng sebelum bulan Ramadan tiba. Pasalnya, Kemendag dinilai hingga kini belum dapat menyelesaikan persoalan kelangkaan minyak goreng di masyarakat. 

Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana menyebut, Kemendag tidak boleh hanya sekedar melangsungkan komunikasi saja, tapi produk atau komoditi pokok ini harus betul-betul diterima oleh rakyat dengan segera. 

Sponsored

"Nah tentu Kementerian Perdagangan jangan bekerja business as usual, bekerja yang lebih maksimal, tunjukkan saatnya sekarang bahwa kita bisa melayani rakyat dengan baik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (11/3). 

Di sisi lain dia menilai, Kemendag juga seharusnya tidak hanya berkilah dan menyalahkan berbagai pihak yang dipandang menyebabkan kelangkaan minyak goreng. Putu berpandangan, kelangkaan ini justru besar kemungkinan karena danya miss management dari jumlah kebutuhan dengan jumlah ketersediaan.

Berita Lainnya
×
tekid