close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pantauan udara banjir Jakarta bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Rabu (1/1). Alinea.id/Ayu Mumpuni.
icon caption
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pantauan udara banjir Jakarta bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Rabu (1/1). Alinea.id/Ayu Mumpuni.
Bisnis
Rabu, 24 Juni 2020 12:14

Menteri Basuki: Intensifikasi 85.500 ha lahan lebih efektif ketimbang cetak sawah baru

Dari total tersebut, baru 28.300 ha yang memiliki saluran irigasi yang baik.
swipe

Pemerintah memprioritaskan intensifikasi lahan sawah di area rawa Kalimantan Tengah tahun ini untuk mencukupi kebutuhan pangan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan intensifikasi lahan fungsional yang telah digarap petani bakal lebih efektif apabila dibandingkan dengan mencetak program cetak sawah baru di lahan gambut. 

"Intensifikasi akan lebih murah daripada buka baru. Buka baru belum tentu berhasil. Ini pas, petaninya sudah ada," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (24/6).

Intensifikasi lahan sawah fungsional dilakukan seluas 85.500 hektare (ha). Dari total tersebut, baru 28.300 ha yang memiliki saluran irigasi yang baik. Dengan demikian, sebanyak 57.200 ha akan dilakukan ekstensifikasi dengan perbaikan saluran irigasi.

"Sebagian sudah dicetak sawahnya, tapi karena tidak dikerjakan sehingga menyemak kembali. Ini perlu peningkatan jaringan irigasinya. Tinggal land clearing," ujarnya.

Basuki menuturkan saat ini terdapat tiga kendala dalam melakukan intensifikasi lahan sawah di bekas lahan gambut tersebut. Yakni, masalah irigasi yang disebabkan air tidak mengalir sehingga menyebabkan zat besi menumpuk di permukaan lahan.

Kemudian, terjadi genangan air sehingga membuat pupuk tidak dapat menyentuh tanah dan membuat proses pemupukan padi tidak efektif.

"Kalau kami lihat akarnya ada yang menyebar dan ada yang akarnya menjadi akar tunjang," ucapnya.

Kendala lain disebabkan lahan berupa rawa dan tidak terawat dengan baik, airnya juga sering meluap dan membanjiri sawah. Lahan sawah di bekas lahan gambut tersebut perlu direhab dan saluran irigasinya akan diperbaiki.

"Ini karena salurannya sempit dan airnya tidak mengalir sehingga menjadi racun. Ini akan kami rehab," tuturnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan