sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Realisasi kontrak baru WIKA jauh di bawah target 2019

Perolehan kontrak baru WIKA sangat rendah pada semester I-2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 07 Agst 2019 16:24 WIB
Realisasi kontrak baru WIKA jauh di bawah target 2019

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membidik kontrak baru senilai Rp61 triliun sepanjang 2019. Dari target tersebut, WIKA baru mengantongi kontrak sebesar Rp15,2 triliun pada semester I-2019.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan pertumbuhan kontrak baru di paruh pertama melambat karena siklus bisnis konstruksi biasanya mengalami pelambatan di awal tahun. Tumiyana pun yakin arus dana masuk akan mengalami lonjakan pada semester II-2019. 

"Sampai dengan kuartal III-2019 akan bergerak ke angka Rp37 triliun. Saya tak akan merevisi ulang untuk menurunkan target perolehan kontrak perseroan," kata Tumiyana di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/8).

Tumiyana mengatakan dari perolehan kontrak baru tersebut, sebesar 57,4% merupakan kontrak yang berasal dari sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah mencapai Rp18 triliun. Kemudian, sebesar 29,08% merupakan kontrak yang berasal dari swasta, 9,92% berasal dari luar negeri, dan 3,55% dari pemerintah.

WIKA menargetkan porsi perolehan kontrak dari BUMN akan menurun hingga 29,62% hingga akhir 2019. Sementara, porsi perolehan kontrak dari pemerintah akan naik higga 16,48%. 

Sementara, WIKA menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp18,1 triliun untuk tahun ini. Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan hingga kuartal I-2019, WIKA baru menggunakan belanja modal mereka di bawah 10%.

"Karena memang kebutuhannya masih segitu dan kami masih banyak mengutilize uang dari operasi," ujar Mahendra. 

Untuk diketahui, WIKA akan menganggarkan capex mereka tahun ini sebesar  43% ke sektor energy and industrial plant, 22% ke infrastruktur, dan 35% ke properti dan bangunan. 

Sponsored

Sasar beberapa proyek di Afrika

Pada tahun ini, WIKA berencana menyasar proyek potensial di beberapa negara Afrika seperti di Zanzibar, Madagaskar, Senegal, Rwanda, dan Pantai Gading. 

Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan WIKA menyasar beberapa proyek infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan, kemudian proyek apartemen, dan gedung bank sentral di Rwanda.

"Tapi, proyek-proyek yang akan dipilih nanti diumumkan di acara IAID, Indonesia Africa Infrastructure Dialogue di Bali," kata Mahendra.

Mahendra juga menyebut WIKA banyak mendapatkan tawaran-tawaran pekerjaan dari negara-negara di Afrika. Namun, lanjut Mahendra, WIKA tak langsung mengnyetujui tawaran-tawaran proyek tersebut.

"Khusus untuk beroperasi di luar negeri, itu faktor kehati-hatian juga harus dikedepankan. Tidak semua tawaran itu bisa kita terima mentah-mentah," kata Mahendra. 

Mahendra juga mengatakan perseroan harus melakukan kajian-kajian mendalam mengenai faktor-faktor risiko seperti faktor keamanan, politik, dan keimigrasian di negara yang akan dituju. 

Berita Lainnya
×
tekid