sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia harus seperti pelari marathon

Layaknya pelari marathon, membutuhkan konsistensi dan fokus agar bisa tiba sampai tujuan.

Cantika Adinda
Cantika Adinda Selasa, 27 Feb 2018 17:34 WIB
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia harus seperti pelari marathon

Indonesia tengah membangun infrastruktur dari sisi teknologinya, terutama dalam hal komunikasi. Sebagai upaya memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi digital. Layaknya pelari marathon, membutuhkan konsistensi dan fokus agar bisa tiba sampai tujuan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan, dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus melakukan pinjaman utang. Hal itu dimaksudkan agar pertumbuhan ekonomi tidak terlalu tertinggal jauh. 

"Ibaratnya seperti pelari marathon. Dalam marathon, pelari harus dapat menambah kecepatan dalam setiap kilometernya. Membangun ekonomi juga seperti itu, Butuh menambah kecepatan pada setiap kilometernya," terang Sri Mulyani dalam high-level conference, Selasa (27/2).

Terus membaiknya perekonomian Indonesia dapat dibuktikan dengan perbaikan rating utang jangka panjang, peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB), dan rangking competitiveness. 

Sponsored

Itulah sebabnya, Indonesia harus terus merespon dan menjawab kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Terutama bagi perkembangan ekonomi masa depan. Supaya masyarakat di daerah yang jauh di sana dapat merasakan keuntungan internet. 

Indonesia sebenarnya memiliki keuntungan dari banyaknya tenaga kerja berusia muda. Saat ini, tenaga kerja di Indonesia berjumlah lebih dari 110 juta orang. Di mana 80% diantaranya berusia di bawah 30 tahun. Jika bisa dimanfaatkan dengan baik, kondisi tersebut merupakan kekuatan. Sekaligus merupakan tatangan agar generasi muda tidak banyak menjadi pengangguran. 

Sementara itu, Chairman Monetary of Singapore Tharman Shanmugaratnam menegaskan Asia harus menjadi model perekonomian dunia. Apalagi Kawasan Asia memiliki pertumbuhan yang inklusif, dan itu tidak hanya berlaku di sektor ekonomi, tetapi juga sosial. "Kita adalah wilayah yang paling damai dan progresif," tegasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid