sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani tolak gratiskan pajak mobil baru

Pemberian insentif yang hanya dilakukan pada satu industri saja disebut tidak memiliki dampak simultan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 19 Okt 2020 17:38 WIB
Sri Mulyani tolak gratiskan pajak mobil baru

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menolak usulan dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang untuk menggratiskan pajak kendaraan bermotor (PKB) untuk mobil baru.

"Saat ini kami tidak mempertimbangkan untuk memberikan pajak mobil baru sebesar 0% seperti yang disampaikan oleh industri dan Kemenperin," katanya dalam video conference, Senin (19/10).

Namun demikian, dia mengatakan pihaknya akan terus mendukung sektor industri dengan memberikan berbagai insentif secara keseluruhan, bukan hanya di satu jenis industri saja.

Alasan Sri menolak usulan dari Menteri Perindustrian tersebut karena pemberian insentif yang hanya dilakukan pada satu industri saja, tidak akan memiliki dampak simultan secara ekonomi.

"Setiap insentif yang diberikan kami akan evaluasi lengkap, sehingga jangan berikan insentif di satu sisi saja, yang berikan dampak negatif ke kegiatan ekonomi lain," ujarnya.

Sebelumnya, Agus Gumiwang mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar memberikan pajak 0% untuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi mobil baru. Menurut Agus, relaksasi itu untuk menggenjot peningkatan permintaan kendaraan bermotor di dalam negeri.

Tak hanya itu, Agus pun mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan keringanan pajak yang mencakup bea balik nama (BBN), pajak kendaraan bermotor (PKB), dan pajak progresif.

Harapannya, dengan diberikannya keringanan pajak untuk mobil baru tersebut dapat mendukung geliat industri otomotif di tengah pandemi dengan peningkatan permintaan. Selain itu juga untuk mendukung industri turunan seperti industri modifikasi mobil yang sedang marak belakangan ini.

Sponsored

"Kemajuan industri modifikasi telah meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri. Selain itu, seiring dengan perkembangan industri otomotif, perkembangan industri jasa aftermarket juga kian berkembang positif,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/10).

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid