sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Uang triliunan disiapkan Timah untuk ekspansi tahun ini

Emiten pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) menyiapkan uang triliunan rupiah untuk ekspansi tahun ini.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 24 Apr 2019 03:22 WIB
Uang triliunan disiapkan Timah untuk ekspansi tahun ini

Emiten pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) menyiapkan uang triliunan rupiah untuk ekspansi tahun ini.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp2,58 triliun. Jumlah tersebut naik dari anggaran dan realiasi tahun lalu yang hanya terserap Rp1,185 triliun dari total alokasi senilai Rp2,3 triliun.

Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengatakan anggaran tahun ini juga termasuk carry over dari tahun lalu yang belum terserap. 

Capex berasal dari kas internal perusahaan dan pinjaman dari perbankan. Manajemen TINS juga tengah mengkaji untuk kembali menerbitkan obligasi, namun demikian penerbitan surat utang ini masih akan mempertimbangkan kondisi pasar.

"Masih kami kaji alternatif pembiayaan seperti apa, bisa pinjam bank, bisa terbitkan saham lagi, atau terbitkkan obligasi," kata Emil usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TINS di Jakarta, Selasa (24/3).

Dana capex tahun ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi produksi. BUMN tambang ini akan melanjutkan pembangunan pabrik pemurnian alias smelter

Pembangunan smelter ini digunakan untuk pengolahan mineral kadar rendah. Perusahaan menargetkan smelter ini bisa beroperasi pada 2020. Adapun kapasitas produksi perusahaan saat ini mencapai 54.000 metrik ton.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama TINS M. Riza Pahlevi Tabrani memproyeksikan tahun ini produksi TINS bisa tumbuh 20%-30%. 

Sponsored

Adapun per 2018, produksi biji timah TINS mencapai 44.514 ton atau tumbuh 43% secara tahunan. Sementara volume penjualan logam timah mencapai 33.818 metrik ton atau naik 13% year-on-year (yoy).

“Kalau ditanya target produksi pada 2019 memang kami sedang ada tren kenaikan volume produksi yang signifikan. Kami sedang melihat tiga bulan pertama ini berapa produksi timah. Ini akan kami pakai sebagai pedoman realisasi produksi 2019 akan seperti apa,” kata Riza.

Selain itu, TINS juga berencana untuk membangun fasilitas pemisahan mineral tanah jarang di Tanjung Ular, Bangka Barat.

"Kami kembangkan pilot project plan di Bangka Barat, kita coba pisahkan mineral tanah jarang dari bijih timah," ujarnya.

Riza mengatakan, dari bijih timah yang dieksploitasi perusahaan selama ini mengandung mineral tanah jarang. Mineral ini dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi.

"Jadi itu komposisinya untuk produksi magnet, buat industri strategis, industri kesehatan. Itu semua coba kita kembangkan," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid