sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres ingatkan masa depan bukan lagi pada SDA tetapi iptek

Wapres berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa terus belajar dalam mengembangkan diri dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Tiara Kandida Enggarsari
Tiara Kandida Enggarsari Senin, 18 Okt 2021 13:54 WIB
Wapres ingatkan masa depan bukan lagi pada SDA tetapi iptek

Ide berinovasi sering kali muncul akibat adanya tantangan atau kesulitan yang dihadapi dan dilahirkan oleh para milenial yang kreatif dan melek teknologi. Oleh karena itu, para mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi milenial diharapkan untuk terus melatih kreativitas dan inovatif melalui penguasaan IPTEK.

“Masa depan dan kemajuan kita tidak boleh lagi bertumpu pada SDA (sumber daya alam) tapi pada SDM (sumber daya manusia) yang menguasai IPTEK dan RIN (riset dan inovasi),” ujar Wapres Maruf Amin, yang dikutip dari situs resmi Sekretariat Wapres, Senin (18/10).

Dalam hal ini, Wapres memberikan contoh dari dua perusahaan berbasis teknologi yang valuasinya telah mencapai US$2 triliun pada 2020 dan 2019 lalu, yaitu Apple dan Aramco. Nilai Aramco menurun drastis karena harga minyak dunia mengalami penurunan. Sementara itu, Apple justru bertumbuh pesat sekalipun dunia mengalami krisis parah sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Dengan begitu dapat terlihat bahwa inovasi dan riset yang menjadi pusat dari pengembangan bisnis tersebut mampu untuk bertahan lebih baik dibanding hanya mengandalkan pemanfaatan SDA sebagai modal utama sebuah perusahaan.

“Oleh karena itu, penguasaan IPTEK dan RIN merupakan suatu keniscayaan,” ucap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres mengingatkan tentang paradigma yang berbunyi “al muhafadhah alal qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah” yang artinya menjaga yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.

“Hal ini mengandung pengertian supaya kita tidak hanya terpaku pada hal-hal yang lama, baik nilai, pemikiran, dan karya yang masih baik. Tetapi juga harus melakukan transformasi ke arah yang lebih baik,” terangnya.

Selain riset dan inovasi, bekas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyampaikan, perekonomian di negara-negara maju juga didukung oleh banyaknya wirausahawan dengan perbandingan jumlah wirausahawan 10 persen atau lebih dibanding populasi penduduknya.

Sponsored

“Berdasarkan Entrepreneurship Global Index 2018, jumlah wirausahawan Indonesia baru 3,1 persen dari total populasi penduduk atau sekitar 8,06 juta jiwa. Sedangkan negara-negara tetangga seperti Malaysia jumlah wirausahawan mencapai 6 persen, Thailand sebesar 5 persen dan Singapura 7 persen,” paparnya.

Maka dari itu, Wapres berpesan kepada seluruh mahasiswa agar bisa terus belajar dalam mengembangkan diri dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

“Saya ingin berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia pada umumnya, dan khususnya mahasiswa Alma Ata, untuk tekun mengembangkan diri, menguasai teknologi terkini dan menumbuhkan jiwa wirausaha dengan terus aktif belajar, berinovasi, kreatif dan tidak hanya mengejar sertifikasi/ijasah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Alma Ata, Hamam Hadi mengatakan, tema peringatan hari lahir Universitas Alma Ata ke-6 tahun ini adalah “Membangun Optimisme Menghadapi Tatanan Hidup Baru Menuju Indonesia Emas”. Ia berharap, dengan capaian Universitas Alma Ata saat ini, Alma Ata bisa semakin menorehkan prestasi.

“Dulu, di awal berdirinya, Universitas Alma Ata bahkan harus menumpang gedung di salah satu perguruan tinggi swasta, hanya di lantai 2 nya.. Kini, Universitas Alma Ata bisa memiliki gedung sendiri. Dengan fasilitas yang telah kita miliki sekarang, mudah-mudahan, kita dapat terus meningkatkan prestasi kita,” ujar Hamam.

Berita Lainnya
×
tekid