sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kiprah perempuan di legislatif rendah, Kesbangpol Kaltim gelar pendidikan politik

Kesbangpol Kaltim menggelar pendidikan politik sebagai upaya meningkatkan kiprah perempuan dalam berpolitik, khususnya di lembaga legislatif

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Kamis, 09 Jun 2022 15:55 WIB
Kiprah perempuan di legislatif rendah, Kesbangpol Kaltim gelar pendidikan politik

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pendidikan politik sebagai upaya meningkatkan kiprah perempuan dalam berpolitik, khususnya di lembaga legislatif. Kepala Kesbangpol Kaltim, Sufian Agus menegaskan, keterwakilan perempuan di lembaha legislatif tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masih sangat rendah.

“Sesuai amanah UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, perwakilan perempuan belum terpenuhi 30% dari jumlah anggota legislator, semuanya masih kurang di provinsi maupun kabupaten dan kota. Hanya Kabupaten Mahakam Ulu yang melebihi perwakilan perempuan sekitar 40%,” kata Sufian, Rabu (8/6).

Sufian menjelaskan, pendidikan politik ini diharapkan bisa menjadi dorongan bagi perempuan untuk lebih aktif berpartisipaso di dunia politik, dengan target terjadi peningkatan jumlah perempuan yang menjadi anggota DPRD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sesuai amanah UU.

“Sosialisasi pendidikan politik bertujuan memberikan pemahaman tentang berpolitik kepada kaum perempuan, dengan harapan partisipasi perempuan dalam Pemilu serentak tahun 2024 semakin meningkat, sehingga perwakilan perempuan di lembaga legislator provinsi maupun kabupaten dan kota ada peningkatan yang singnifikan,” jelasnya.

Sponsored

Menurut Sufian, selain pemerintah, partai politik (Parpol) juga mempunyai kewajiban yuridis dan moral untuk melaksanakan pendidikan politik khususnya memberdayakan kader perempuan di tengah minim partisipasi politik perempuan.

“Upaya dan komitmen dari pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan gender kita lakukan dalam tercapainya kuota 30% keterlibatan perempuan dalam berpolitik,” pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid