Pemkot Makassar targetkan zero stunting pada 2024

Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi berkomitmen mewujudkan zero stunting, atau nol kasus anak gagal tumbuh di wilayahnya pada 2024. Meski jadi yang terendah se-Sulawesi Selatan, ia ingin pemerintahannya tidak berpangku tangan dan terus menggencarkan program-program prevelansi stunting hingga tingkat puskesmas.

"Kita targetkan zero stunting dan dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat agar tidak ada lagi anak di Makassar bermasalah dengan tumbuh kembangnya," kata Fatmawati saat meninjau penanganan stunting di Puskesmas Antang, Kecamatan Manggala, Minggu (24/7).

Fatmawati menjelaskan, kegiatan peninjauan puskesmas ini akan dilakukan secara simultan. Melalui program ini diharapkan seluruh stakeholder ikut campur turun langsung mengecek apakah program-program yang dijalankan sesuai dengan target.

"Jadi terlalu jauh kita bercerita tentang kemajuan Kota Makassar, kalau masih ada anak-anak kita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk. Jadi hari ini kita sepakat saling bahu-membahu dalam penanganan stunting," ucapnya.

Selain melakukan peninjauan, Fatmawati juga mendistribusikan bantuan gizi berupa makanan tambahan untuk balita.

"Data yang kita terima ada 42 anak di Puskesmas Antang yang menjadi sasaran kita karena tumbuh kembang kurang, gizinya kurang, bahkan ada yang masuk dalam kategori gizi buruk stunting," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Antang, Roslyna Abubakar mengatakan, jumlah anak stunting di wilayahnya mencapai 42 anak. Jumlah itu tersebar di dua kelurahan, yakni20 anak di Kelurahan Antang dan 22 anak di Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala.

"Ini sudah mendapatkan intervensi dari pengelola gizi Puskesmas Antang," katanya.