sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peringati Hari Kartini, Acil Odah pimpin gerakan “Perempuan Menanam Ribuan Pohon" di Kalsel

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj. Raudatul Jannah memimpin gerakan Perempuan Menanam di Hari Kartini.

Muhammad Wahid Aziz
Muhammad Wahid Aziz Senin, 22 Apr 2024 19:56 WIB
Peringati Hari Kartini, Acil Odah pimpin gerakan “Perempuan Menanam Ribuan Pohon

Banjarbaru – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj. Raudatul Jannah memimpin gerakan Perempuan Menanam dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024 di kawasan Hutan Tropis Perkantoran Gubernur Kalsel di Banjarbaru pada Senin (22/4).

Berbusana pakai adat atau kebaya, wanita yang akrab disapa Acil Odah mengajak ribuan para perempuan, mulai ASN/Non ASN lingkup pemprov, organisasi kewanitaan, pelajar dan mahasiswi, serta forkopimda lainnya menanam sekitar 4.000 bibit pohon.

“Jangan hanya bisa bicara, tapi kita juga bisa berkarya di Kalsel,” ujar Acil Odah yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel ini.

Aksi bertema “Perempuan Menanam” ini dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2024 ini diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.

Inisiasi Acil Odah mengajak ribuan kaum hawa ini turut dihadiri Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin,  kepala SKPD, perwakilan dari Kementerian LHK, perbankan dan  perguruan tinggi di Kalsel.

Sebelum penanaman serentak dilakukan bersama acil-acil itu, Acil Odah dan Paman Birin melepas 300 ekor burung perkutut, tekukur, dan keruang di lokasi yang sama.

Setelah penanaman, Paman Birin dan Acil Odah juga berinteraksi dengan peserta penanaman pohon, termasuk kelompok wanita yang tergabung dalam sebutan Acil Jukung (perempuan pedagang di Pasar Terapung), Acil Kambang (penjual kembang rentengan) dan Acil Sadap (perempuan penyadap pohon karet).

Acil Odah berharap tanaman bisa tumbu subur dan memberikan manfaat untuk kelestarian lingkungan dan manusia. Diungkapkan Acil Odah, Hari Kartini merupakan hari istimewa yang diperingati setiap tahun dan merupakan jasa RA Kartini untuk memotivasi diri dalam perjuangan di zaman sekarang.

Sponsored

“Meskipun kesetaraan gender terus digaungkan, para perempuan tetap ingat dengan tugasnya sebagai ibu dan istri yang wajib taat dengan suami,” katanya.

Acil Odah mengatakan, alasan peringatan RA Kartini dengan penanaman pohon karena kedepannya semakin penting adanya suplai atau ketersediaan oksigen dan serapan karbondioksida. Hal tersebut sebagai fungsi pohon seiring makin banyaknya jumlah penduduk.

“Tidak hanya itu, dalam ajaran agama Islam, menanam pohon mempunyai nilai ibadah, karena setiap pohon bisa dimanfaatkan makhluk hidup manusia maupun hewan,” katanya.

Sementara itu, Paman Birin dalam sambutannya mengatakan, memperingati Hari Kartini berarti memperingati sejarah tentang perjuangan seorang wanita RA Kartini yang memiliki semangat kepahlawanan dan perjuangan.

“Semoga kaum perempuan bisa lebih mengharumkan lagi nama Banua di Kalimantan Selatan,” ujarnya.

Tak lupa Paman Birin juga menceritakan perjalanan hidupnya semasa kecil dan bagaimana jerih payah sang ibu, berjuang menghidupi sembilan anak-anaknya, sendiri setelah beberapa cerai dengan sang ayah.

Sementara, Ketua Panitia pelaksana merangkap Plt Kepala DPPKA Kalsel, Fathimatuzzahra dalam laporannya menyebutkan, kegiatan melibatkan lebih 2.500 perempuan  bersama-sama menanam pohon ekaliptus (eukaliptus) sebanyak 4.000 bibit yang tersebar di area Hutan Hujan Tropis Indonesia atau samping Kantor Dinas PUPR Kalsel  sebanyak 1.800 bibit dan  2.200 bibit lainnya di kawasan Kantor ATR BPN,  kawasan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru.

Kegiatan menanam pohon juga diisi dengan lomba-lomba dan penyerahan penghargaan perempuan berjasa dan berprestasi se-Kalsel yakni Fatimah, Lasmina Hartati, Husnawari, Mulyani, Ernawati, Erma Ningsih, Erma Suryani, Matsudah, Sri Anggraini, Aneka, Endang Susanti, Sri Rejeki, Nur Irani.

Kegiatan juga diisi lomba merangkai (marunceng) kembang atau bunga dan lomba pantun yang diikuti para acil-acil yang lengkap dengan pakaian perempuan Banjar yaitu pakai daster, pakai tapih (sarung) di kepala dan bapupur basah (bedak beras).

Berita Lainnya
×
tekid