sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

10.000 militer Afrika Selatan dikerahkan ke provinsi dilanda banjir

440 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di Afrika Selatan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 19 Apr 2022 08:37 WIB
10.000 militer Afrika Selatan dikerahkan ke provinsi dilanda banjir

Ribuan tentara Afrika Selatan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan di provinsi Kwa Zulu-Natal, di mana lebih dari 440 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor, serta puluhan warga hilang.

Seperti diberitakan Reuters, Selasa (19/4), sepekan setelah hujan lebat melanda kawasan tersebut, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mengatakan, mereka diperintahkan untuk mengaktifkan 10.000 tentara. Pasukan militer itu akan diperbantukan mulai dari mengepel rumah-rumah warga, hingga mengangkat puing-puing bangunan, dan menyalurkan bantuan.

SANDF juga akan memberikan dukungan medis dan helikopter untuk misi penyelamatan dan pengintaian.

Banjir telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, melumpuhkan layanan listrik dan air dan mengganggu operasional di salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika, Durban.

Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi, kabinetnya telah menyatakan keadaan bencana nasional karena banjir dan cuaca ekstrem di beberapa provinsi lain. Hal itu bahkan akan memungkinkan respons yang lebih efektif terhadap krisis.

Dia mengatakan, Menteri Keuangan akan melobi parlemen untuk menambah anggaran penanggulangan bencana. Saat ini pemerintah meneken 1 miliar rand atau sekitar $68 juta untuk pemulihan banjir.

Di luar kota Umbumbulu, sekitar 45 km barat daya Durban, penggembala Mbukeni Khwela menemani polisi dan anjing pelacak untuk menyisir sungai. Korban banjir diperkirakan bisa hanyut di kawasan tersebut. 

"Kami telah menemukan seorang anak, namun orang tuanya justru belum ditemukan," kata Ramaphosa.

Sponsored

Pria berusia 59 tahun itu menyebut, jumlah korban tewas terbaru dari banjir mencapai 443, dengan 48 orang masih belum ditemukan.

Polisi mengatakan, mereka berduka atas dua petugas dan seekor anjing pelacak yang tewas dalam banjir. Peristiwa itu situasi terburuk yang mempengaruhi provinsi pantai timur sepanjang sejarah.

Berita Lainnya
×
tekid