sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

100 tahun Partai Komunis China, Presiden Xi Jinping: Asing yang bully China akan hadapi tembok baja!

Xi Jinping mengklaim bahwa hanya Partai Komunis China yang dapat memastikan stabilitas China  yang berkelanjutan.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 01 Jul 2021 15:04 WIB
100 tahun Partai Komunis China,  Presiden Xi Jinping:  Asing yang bully China akan hadapi tembok baja!

Perayaan memperingati 100 tahun Partai Komunis China digelar di Beijing, Kamis (1/7). Dalam kesempatan ini Presiden Xi Jinping mengagungkan kembali jasa partai dalam kesuksesan China hari ini.

Xi Jinping mengklaim bahwa hanya partai tersebut yang dapat memastikan stabilitas China  yang berkelanjutan, dan segala upaya untuk memisahkannya dari negara itu akan gagal. 

"Tanpa Partai Komunis, tidak akan ada China baru," kata Xi.

Berbicara di depan 70.000 orang di Lapangan Tiananmen, Xi menyampaikan pidato yang sangat nasionalis di mana ia memposisikan kebangkitan China sebagai ‘keniscayaan sejarah’. Ia bersumpah bahwa China tidak akan lagi diganggu, ditindas atau ditaklukkan oleh negara-negara asing. Ucapan ini disambut dengan tepuk tangan dan sorak-sorai yang gemuruh.

"Siapa pun yang berani mencoba, akan mendapati kepala mereka dibenturkan dengan darah ke tembok besar baja yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China," kata Xi.

CNN menulis dalam terjemahan bahasa Inggris di bawah pemerintah, ucapan itu diterjemahkan lebih halus.

Pidato Xi menutup perayaan pagi yang diwarnai beberapa kali hujan, di ibukota untuk menandai ulang tahun keseratus PKC. Selain pidato Xi, acara dihiasi dengan paduan suara lagu-lagu patriotik, pidato dari pejabat dan ataksi oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat.

Sejarah singkat Partai Komunis China 

Sponsored

Partai Komunis Tiongkok didirikan pada tahun 1921. Partai Komunis berkembang dengan cepat dan pada tahun 1949 mengusir pemerintahan nasionalis Kuomintang (KMT) dari daratan Tiongkok, yang berakhir dengan pendirian Republik Rakyat Tiongkok. Partai Komunis juga membawahi angkatan bersenjata terbesar di dunia, Tentara Pembebasan Rakyat (People Liberation Army).

Di bawah pendiri dan mantan ketuanya, Mao Zedong, jutaan orang mati kelaparan selama periode kelaparan dan krisis politik yang berkepanjangan. Namun, saat ini, China adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan digadang-gadang  siap untuk menyalip posisi Amerika Serikat.

Presiden Xi, yang bisa dibilang sebagai pemimpin paling kuat di negara itu sejak Mao, mengumumkan bahwa partai tersebut telah mencapai tujuan keseratusnya untuk menciptakan masyarakat yang cukup makmur di China. 

"Kami sekarang berbaris dengan percaya diri menuju tujuan seratus tahun kedua membangun China menjadi negara sosialis modern yang hebat dalam segala hal," kata Xi.

Dalam pidato utamanya, pemimpin Tiongkok tidak hanya fokus pada masa lalu, tetapi juga melihat ke generasi berikutnya dari Partai Komunis, mengimbau kaum muda untuk "menghidupi harapan zaman."

“Pemuda China di era baru harus menganggap realisasi peremajaan besar bangsa China sebagai tanggung jawab mereka sendiri, memperkuat ambisi, tulang punggung, dan kepercayaan diri mereka sebagai orang Tionghoa.”

Peremajaan besar adalah istilah propaganda yang sering digunakan untuk menggambarkan persetujuan China di bawah pengawasan partai. 
Bersandar pada tema tersebut, Xi mengatakan  PKC adalah satu-satunya jalan yang berkelanjutan dapat memenuhi "Mimpi China tentang peremajaan nasional yang hebat."

Dalam kelanjutan kebijakan luar negeri garis kerasnya, Xi mengatakan meski China akan menyambut "saran yang bermanfaat" dari pemerintah lain, China tidak akan menerima "khotbah yang sok suci."

China memang kerap menjadi sasaran kritik karena dianggap sering melanggar HAM, terutama belakangan ini terkait penanganan isu Bangsa Uighur.

Mengenai masalah Taiwan, pulau demokrasi berpemerintahan sendiri yang telah lama dianggap pemerintah China sebagai bagian dari wilayahnya, Xi mengatakan "penyatuan kembali" dengan daratan adalah bagian dari "misi bersejarah" Partai Komunis.

Di masa lalu, Xi telah menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan dalam upayanya untuk "menyatukan kembali" Taiwan dan daratan dan meskipun dia tidak membuat ancaman serupa dalam pidato kali ini.

Pemimpin China itu juga menyerukan agar angkatan bersenjata negara itu semakin maju sehingga dapat sejajar dengan kekuatan bangsa lain di dunia. 

"Kita harus mempercepat modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata," kata Xi.

Menanggapi pidato Xi, Taipei mengatakan tekadnya untuk melindungi kedaulatan dan demokrasi pulau itu tetap "tidak tergoyahkan."

Hong Kong

Di Hong Kong, pawai protes tahunan 1 Juli oleh kelompok pro-demokrasi dibatalkan untuk pertama kalinya dalam 18 tahun terakhir, dan ribuan polisi berpatroli di jalan-jalan kota untuk mengawasi kemungkinan kelompok demonstran tetap turun ke jalan.

"Tidak ada yang boleh meremehkan tekad besar, kemauan kuat, dan kemampuan luar biasa rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka," kata Xi.

Berita Lainnya
×
tekid