sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

5 poin utama dari wawancara TV Pangeran Harry dan Meghan

Disiarkan di Amerika Serikat pada Minggu (7/3), wawancara tersebut telah menjadi berita utama dan memicu perdebatan di seluruh dunia.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 10 Mar 2021 15:28 WIB
5 poin utama dari wawancara TV Pangeran Harry dan Meghan

Wawancara berdurasi dua jam antara Oprah Winfrey dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle, Duchess of Sussex, mengguncang dunia karena mengungkapkan tuduhan terkait rasialisme, ketidakpekaan, dan disfungsi yang mengakar di keluarga Kerajaan Inggris.

Disiarkan di Amerika Serikat pada Minggu (7/3), wawancara tersebut telah menjadi berita utama dan memicu perdebatan di seluruh dunia.

Menurut Associated Press, berikut adalah lima poin utama dari wawancara spesial tersebut:

Meghan mengaku menghadapi rasialisme

Meghan, yang merupakan seorang biracial, mengatakan bahwa sebelum dirinya dan Harry memiliki putra mereka Archie, ada kekhawatiran dari keluarga kerajaan tentang seberapa gelap kulitnya saat lahir nanti.

Harry membenarkan ada percakapan tentang rupa anak-anaknya. Dia mengatakan, tidak akan pernah mengungkapkan siapa yang terlibat.

Namun, Oprah menyampaikan bahwa Harry mengatakan kepadanya percakapan tentang tersebut tidak melibatkan kakek neneknya, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip.

Selain itu, Meghan juga menyatakan diperlakukan berbeda oleh media Inggris dibandingkan dengan istri Pangeran William, Kate Middleton.

Sponsored

Saat dirinya dan William berpacaran, Middleton sempat dijuluki sebagai "Waity Katie" oleh media Inggris.

"Meskipun saya yakin itu juga sangat sulit, tetapi (apa yang dia alami) tidak sama dengan saya," kata Meghan. "Hal-hal yang kasar atau tidak sopan dengan ucapan rasialis bukan hal yang sama."

Meghan mengaku sempat berpikiran bunuh diri

Lebih lanjut, dalam wawancara dengan Oprah, Meghan mengaku sempat merasa terasing dan tidak bahagia menjadi bagian dari keluarga kerajaan.

Perasaan-perasaan tidak menyenangkan itu, menjadi semakin buruk sehingga sempat berpikir tidak ingin lagi menjalani hidup.

"Pemikiran itu sangat jelas, nyata, menakutkan, dan terjadi secara terus-menerus," sambungnya.

Untuk mengatasi hal ini, Meghan meminta bantuan dari departemen sumber daya manusia istana, tetapi tidak menerimanya.

"Saya pergi ke institusi itu dan mengatakan bahwa saya perlu pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan bantuan. Saya berkata bahwa tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya dan saya harus pergi ke suatu tempat," katanya. "Dan saya diberi tahu bahwa saya tidak bisa melakukannya, bahwa itu tidak akan baik untuk institusi."

Harry: Saya terjebak

Di sisi lain, Pangeran Harry mengatakan, melalui hubungannya dengan Meghan, dia menyadari, dia dan keluarganya terjebak dalam sistem yang sangat rusak dan bersifat menindas.

"Saya terjebak, tetapi saya tidak tahu bahwa saya terjebak," ungkapnya. "Ayah dan saudara laki-laki saya, mereka terjebak. Mereka tidak bisa pergi."

Dia juga mengklaim ada hubungan tidak sehat antara keluarga kerajaan dan media. Harry menyatakan bahwa keluarga Kerajaan Inggris takut pers dan memusuhi mereka.

"Rasa takut menjadi tingkat kendali yang telah ada dari generasi ke generasi," sambung dia.

Hubungan Harry dan keluarganya

Lebih lanjut, Pangeran Harry mengungkapkan adanya gangguan dalam hubungannya dengan ayahnya, Pangeran Charles, yang merupakan pewaris takhta Inggris, dan kakak laki-lakinya Pangeran William.

Dia mengatakan bahwa sejak beberapa waktu lalu, Charles berhenti mengangkat teleponnya dan masih ada banyak hal yang harus diselesaikan dalam hubungan mereka.

"Saya akan selalu mencintainya. Tetapi ada banyak luka yang terjadi dan saya akan terus menjadikannya sebagai salah satu prioritas untuk mencoba dan menyembuhkan hubungan ini," kata Harry yang secara resmi bergelar Duke of Sussex.

Dia menyatakan, dirinya dan Pangeran William telah melalui "neraka" bersama-sama, tetapi kini berada di jalan yang berbeda.

Harry dan Meghan mengadakan dua upacara pernikahan

Pernikahan mewah pasangan itu pada Mei 2018 di Kastil Windsor adalah acara seremonial akbar, ditonton oleh jutaan orang di seluruh dunia. 

Namun, Meghan mengungkapkan bahwa dia dan Harry telah bertukar sumpah pernikahan secara pribadi tiga hari sebelumnya di hadapan Uskup Agung Canterbury Justin Welby.

"Kami menelepon uskup agung dan kami hanya berkata bahwa pernikahan itu adalah tontonan untuk dunia. Sebelumnya, kami hanya ingin bertukar sumpah secara pribadi," kata Meghan. 

Mereka juga mengungkapkan bahwa anak kedua mereka, yang akan lahir di musim panas, adalah perempuan. Putra mereka, Archie, lahir pada Mei 2019.

Sumber : Associated Press

Berita Lainnya
×
tekid