sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

6 warga Palestina tewas dalam pertempuran terbaru dengan Israel

Setidaknya tiga dari mereka yang tewas diklaim sebagai pejuang militan.

Hermansah
Hermansah Rabu, 20 Sep 2023 16:55 WIB
6 warga Palestina tewas dalam pertempuran terbaru dengan Israel

Operasi militer Israel di Tepi Barat yang diduduki dan kerusuhan di Jalur Gaza, kembali menjadi penyebab tewasnya enam warga Palestina. Kata pejabat kesehatan Palestina pada Rabu (20/9) waktu setempat, peristiwa itu merupakan lonjakan terbaru dalam gelombang kekerasan yang telah mengguncang wilayah tersebut selama lebih dari setahun. Setidaknya tiga dari mereka yang tewas diklaim sebagai pejuang militan.

Korban tewas akibat gejolak terbaru mencapai empat orang pada Selasa (19/9) malam. Namun pada Rabu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, bahwa serangan Israel ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat bagian utara, menewaskan empat orang dan melukai sekitar 30 lainnya, sementara serangan di kamp pengungsi terpisah menewaskan seorang warga Palestina lainnya. Orang Palestina keenam tewas akibat tembakan Israel dalam kerusuhan di Jalur Gaza.

Kekerasan mematikan antara Israel dan Palestina selama satu setengah tahun terakhir, telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi di Tepi Barat dalam dua dekade terakhir. Israel telah meningkatkan serangannya di wilayah Palestina dan serangan Palestina terhadap Israel semakin meningkat. Ketegangan juga tampaknya menyebar ke Gaza.

Militer Israel mengatakan pada Rabu, bahwa tentara melepaskan tembakan ke arah seorang warga Palestina yang melemparkan bahan peledak, ketika mereka sedang melakukan penggerebekan di kamp pengungsi Aqabat Jabr. Kamp tersebut terletak di dekat kota Jericho, Palestina, telah menjadi salah satu titik fokus serangan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pasukan Israel membunuh Dhargham al-Akhras yang berusia 19 tahun dalam serangan itu.

Pertumpahan darah di kamp Jenin beberapa jam sebelumnya adalah yang terbaru di kubu militan Palestina. Di mana, militer Israel sering melakukan serangan mematikan. Pada Juli, Israel melancarkan operasi paling intens di Tepi Barat dalam hampir dua dekade, menyebabkan kehancuran yang luas di kamp tersebut.

Tentara Israel mengatakan, pasukan melakukan serangan yang jarang terjadi pada Selasa dengan menggunakan drone bunuh diri selama operasi dan baku tembak dengan orang-orang bersenjata di Jenin. Saat meninggalkan kamp, ​​​​kata tentara, sebuah bahan peledak meledak di bawah truk tentara ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan, sehingga merusak kendaraan. Tidak ada tentara Israel yang terluka.

Tiga dari mereka yang tewas di Jenin diklaim sebagai anggota kelompok militan Hamas atau Jihad Islam Palestina dan diidentifikasi sebagai Mahmoud al-Sadi, 23, Mahmoud Ararawi, 24, dan Ata Yasser Musa, 29.

Sponsored

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan, petugas medis menurunkan korban luka di rumah sakit. Sementara di video lain, ledakan dan tembakan terdengar bergema di kamp. Saat tentara Israel mundur, kerumunan pemuda meneriakkan: “Oh, kamu yang bertanya, siapa kami? Kami adalah Brigade Jenin.”

Setelah militer Israel mundur dari kamp Jenin, puluhan pria bersenjata dan warga turun ke jalan untuk memprotes Otoritas Palestina dan kegagalannya melindungi mereka.

Israel mengatakan, penggerebekan itu dimaksudkan untuk membongkar jaringan militan dan menggagalkan serangan di masa depan.

Menurut penghitungan The Associated Press, sekitar 190 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat sejak awal tahun ini. Israel mengatakan, sebagian besar dari mereka yang tewas adalah militan, namun para pemuda yang memprotes serangan tersebut dan orang lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah terbunuh.

Setidaknya 31 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap Israel sejak awal 2023.

Dalam kekerasan di Gaza, para pejabat kesehatan mengatakan, militer Israel membunuh seorang warga Palestina berusia 25 tahun di sepanjang perbatasan yang bergejolak dengan Israel ketika para pemuda melakukan protes dengan kekerasan di pagar pemisah.

Kerusuhan selama seminggu terakhir telah meningkatkan ketegangan dan mendorong Israel untuk melarang masuknya ribuan pekerja Palestina dari daerah kantong miskin tersebut.

Selama seminggu terakhir, puluhan warga Palestina-membakar ban dan melemparkan alat peledak ke arah tentara Israel-berbondong-bondong menuju pagar yang memisahkan Israel dari Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel-Mesir sejak 2007. Israel mengatakan, blokade tersebut diperlukan untuk mencegah kelompok militan Hamas yang berkuasa agar tidak mempersenjatai diri.

Hamas mengatakan, para pemuda mengorganisir protes tersebut sebagai respons terhadap provokasi Israel.

Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah pada 1967. Palestina menginginkan wilayah tersebut untuk dijadikan negara merdeka.

Sumber : Associated Press

Berita Lainnya
×
tekid