Akibat kecelakaan helikopter, Angkatan Darat AS istirahatkan pesawat-pesawatnya

Angkatan Darat AS telah mengistirahatkan (grounded) semua pesawat kecuali yang melakukan "misi kritis". Kebijakan ini diambil setelah kecelakaan penerbangannya baru-baru ini.

Dalam perintah "penghentian terbang" yang diumumkan pada hari Jumat, Kepala Staf Angkatan Darat James McConville mengatakan para penerbang akan tetap dikandangkan sampai mereka menyelesaikan pelatihan tambahan.

Kamis kemarin, dua helikopter AH-64 Apache mengalami kecelakaan hingga menyebabkan tiga pilot Angkatan Darat AS tewas. Sebelumnya, kecelakaan pada 20 Maret yang melibatkan dua helikopter Black Hawk di Kentucky menyebabkan sembilan tentara tewas.

"Kami sangat sedih dengan kehilangan mereka," kata Jenderal McConville dalam sebuah pernyataan.

"Kehilangan merekalah yang membuat semakin penting bagi kami untuk meninjau prosedur keselamatan dan protokol pelatihan kami, dan memastikan kami berlatih dan beroperasi pada tingkat keselamatan dan kemahiran tertinggi."

"Pilot Angkatan Darat akan fokus pada protokol keselamatan dan pelatihan untuk memastikan pilot dan kru kami memiliki pengetahuan, pelatihan, dan kesadaran untuk menyelesaikan misi yang ditugaskan dengan aman," katanya.

Penangguhan segera efektif. Itu tidak mempengaruhi bagian lain dari militer AS selain Angkatan Darat.

Pasukan tugas aktif akan diminta untuk menyelesaikan pelatihan mereka dalam waktu 24 jam pada minggu pertama bulan Mei sementara unit Garda Nasional dan Cadangan memiliki waktu hingga akhir bulan.

Karena setiap unit melaporkan telah melakukan pelatihan, mereka akan dapat kembali ke operasi normal.

Insiden baru-baru ini, yang terjadi di berbagai bagian negara itu, sedang diselidiki tetapi para pejabat mengatakan "tidak ada indikasi pola apa pun".

Kecelakaan pada hari Kamis terjadi di dekat Fort Wainwright, Alaska, saat pasukan kembali dari misi pelatihan, kata Angkatan Darat. Selain tiga yang meninggal, satu terluka parah.

Tiga tentara adalah bagian dari Divisi Lintas Udara ke-11, yang dijuluki "Malaikat Arktik", menurut Associated Press.