sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS depak Turki dari program jet tempur F-35

Amerika Serikat telah lama menyatakan bahwa akuisisi S-400 dapat memicu pengusiran Turki dari program F-35.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 18 Jul 2019 19:43 WIB
AS depak Turki dari program jet tempur F-35

Amerika Serikat pada Rabu (17/7) mengatakan bahwa pihaknya mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35. Itu terjadi setelah Ankara mulai menerima pengiriman sistem pertahanan udara pabrikan Rusia pekan lalu.

Pengiriman pertama dari sistem pertahanan udara S-400 diterbangkan ke pangkalan militer Murted pada Jumat (12/7).

"AS dan mitra F-35 lainnya selaras dalam keputusan untuk menangguhkan Turki dari program dan memulai proses untuk secara resmi mengeluarkan Turki," sebut Wakil Menteri Pertahanan AS Ellen Lord.

Menurut Lord, memindahkan rantai pasokan akan menelan biaya antara US$500-US$600 juta. Turki sendiri membuat lebih dari 900 suku cadang F-35. 
Lord menambahkan bahwa rantai pasokan akan beralih ke sebagian besar pabrik AS.

"Turki tentu saja dan sangat disayangkan akan kehilangan pekerjaan dan peluang ekonomi di masa depan akibat keputusan ini," tutur Lord. "Negara itu tidak akan lagi menerima lebih dari US$9 miliar dalam bagian kerja yang diproyeksikan terkait dengan F-35 selama program ini berlangsung."

Jet tempur siluman F-35 yang disebut senjata AS paling canggih selama ini digunakan oleh NATO dan sekutu AS lainnya. Washington khawatir bahwa penyebaran S-400 bersamaan dengan F-35 akan memungkinkan Rusia mendapat banyak informasi tentang sistem jet tersebut.

"F-35 tidak dapat hidup berdampingan dengan platform pengumpul intelijen Rusia yang akan dimanfaatkan untuk mempelajari kemampuan canggihnya," sebut Gedung Putih dalam pernyataannya pada Rabu. 

Washington telah lama menyatakan bahwa akuisisi S-400 dapat memicu pengusiran Turki dari program F-35.

Sponsored

Respons Turki

Setelah pengumuman Pentagon, Kementerian Luar Negeri Turki lewat sebuah pernyataan menyebutkan, "Kami mengundang AS untuk memperbaiki kesalahan yang akan memicu luka yang tidak dapat diperbaiki dalam hubungan strategis."

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan prihatin dengan pengusiran Turki dari program F-35. Namun, di lain sisi dia membenarkan pernyataan AS bahwa S-400 tidak dapat menjadi bagian dari pertahanan udara dan rudal bersama NATO.

Stoltenberg melanjutkan, pesawat dan radar Turki akan tetap menjadi bagian dari sistem pertahanan NATO.

"S-400, sistem pertahanan udara Rusia, tidak mungkin diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara dan rudal NATO," kata Stoltenberg.

Akuisisi S-400 hanyalah satu dari sejumlah tantangan dalam hubungan AS-Turki. Terkait Suriah, AS dan Turki pun berseberangan.

Turki berang karena AS bersekutu dengan pasukan Kurdi yang lama mereka cap sebagai musuh.

David Trachtenberg, Deputi Wakil Menteri Pertahanan AS, menekankan bahwa Washington masih menghargai hubungannya dengan Ankara.

"Kemitraan strategis kami terus berlanjut, tetapi seperti yang saya katakan, ini adalah respons spesifik terhadap tindakan tertentu," ujar Trachtenberg.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid