sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS layangkan 23 dakwaan terhadap Huawei

Tuntutan yang diajukan AS terhadap Huawei termasuk menipu bank, obstruksi keadilan, dan pencurian teknologi.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 29 Jan 2019 14:54 WIB
AS layangkan 23 dakwaan terhadap Huawei

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah mengajukan sejumlah tuntutan pidana terhadap raksasa telekomunikasi China, Huawei, dan direktur keuangannya Meng Wanzhou.

Tuduhan yang diajukan AS kepada produsen smartphone terbesar kedua di dunia itu termasuk mencurangi bank, obstruksi keadilan, dan pencurian teknologi.

Dalam surat dakwaan disebutkan, Huawei menyesatkan AS dan sebuah bank global tentang hubungannya dengan dua anak perusahaan, Huawei Device USA dan Skycom Tech, untuk melakukan bisnis dengan Iran.

Meng Wanzhou ditangkap di Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2018 atas permintaan AS karena diduga menghindari sanksi Iran.

"Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan China telah melanggar undang-undang ekspor kami dan merusak sanksi, seringkali menggunakan sistem keuangan AS untuk memfasilitasi kegiatan ilegal mereka. Ini akan berakhir," ungkap Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

Pemerintahan Donald Trump telah mengembalikan seluruh sanksi terhadap Iran yang sebelumnya dihapus berdasarkan Perjanjian Nuklir 2015 dan baru-baru ini mereka memberlakukan langkah-langkah yang lebih keras dengan memukul ekspor minyak, pengapalan, dan perbankan.

Tuntutan AS lainnya menuduh Huawei mencuri teknologi dari T Mobile yang digunakan untuk menguji ketahanan smartphone, serta menghalangi keadilan dan melakukan wire fraud.

Teknologi T-Mobile, yang dikenal sebagai Tappy, meniru jari manusia untuk menguji ponsel.

Sponsored

"Tuduhan ini menyatakan dugaan terang-terangan Huawei mengabaikan hukum negara kita dan praktik bisnis standar global," kata Direktur FBI Christopher Wray.

Lebih lanjut Wray mengatakan, perusahaan seperti Huawei menimbulkan ancaman ganda bagi keamanan ekonomi dan nasional AS.

Secara keseluruhan, AS mengajukan 23 dakwaan terhadap Huawei.

Tuntutan yang diajukan AS tidak hanya dapat meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing, melainkan juga berdampak pada upaya ekspansi Huawei.

Huawei dan Meng Wanzhou membantah tuduhan tersebut.

Lewat sebuah pernyataan, Huawei menolak tuduhan-tuduhan tersebut. Mereka menegaskan pihaknya tidak melakukan salah satu dari pelanggaran yang ditudingkan dan juga tidak melihat adanya kesalahan yang dilakukan Meng Wanzhou.

Terkait dengan tudingan pencurian rahasia dagang, disebutkan, itu menjadi subjek gugatan perdata yang telah diselesaikan. Dan hasilnya adalah juri menemukan tidak ada kerusakan atau tindakan yang disengaja dan jahat. 

Kekhawatiran Barat atas Huawei

Huawei adalah salah satu penyedia peralatan dan layanan telekomunikasi terbesar di dunia. Mereka telah melampaui Apple sebagai produsen smartphone terbesar kedua berdasarkan volume. Posisi pertama diduduki perusahaan Korea Selatan Samsung.

AS dan negara-negara Barat lainnya mengungkapkan kekhawatiran bahwa pemerintah China dapat menggunakan teknologi Huawei untuk memperluas kemampuan mata-matanya. Perusahaan itu sendiri telah menegaskan tidak ada kontrol pemerintah atas mereka.

Penangkapan Meng Wanzhou, yang putri pendiri Huawei, pun membuat marah Tiongkok.

Meng Wanzhou kini telah keluar dari penjara setelah membayar jaminan sebesar US$10 juta. Meski demikian, dia tetap berada di bawah pengawasan 24 jam sehari dan harus mengenakan gelang kaki elektronik. 

Perempuan berusia 47 tahun itu menanti nasibnya atas permintaan ekstradisi oleh AS.

Tuduhan ke Huawei ini mengemuka pada saat AS dan China bersiap untuk mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat tinggi di Washington pekan ini.

Mendag Ross menyatakan bahwa tuduhan atas Huawei sepenuhnya terpisah dari negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung dengan China.

Namun, dakwaan tersebut berfokus pada dugaan pencurian teknologi AS, yang telah menjadi titik penting dalam negosiasi perdagangan.

Trump telah mengenakan tarif senilai US$250 milyar atas barang-barang Tiongkok, mendorong Beijing untuk merespons dengan tarifnya sendiri.

Bulan lalu, kedua negara sepakat untuk menangguhkan tarif baru selama 90 hari untuk memungkinkan pembicaraan. 

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid