sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Australia akan larang vape sekali pakai

Penelitian dari Universitas Johns Hopkins mengaitkan vapes ekali pakai ini dengan penyakit paru-paru kronis dan asma.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 28 Nov 2023 09:40 WIB
Australia akan larang vape sekali pakai

Australia akan melarang impor vape sekali pakai mulai bulan Januari. Langkah ini menjadi upaya Negeri Kanguru mengekang kecanduan nikotin pada anak-anak.

Undang-undang baru yang melarang pembuatan, periklanan, dan pasokan vape sekali pakai di negara tersebut juga akan diberlakukan.

Hal ini terjadi di tengah dorongan yang lebih luas untuk sepenuhnya menghentikan penggunaan vaping untuk rekreasi.

Vaping dipasarkan sebagai cara untuk berhenti merokok, namun menteri kesehatan Australia mengatakan vaping telah menciptakan “generasi baru ketergantungan nikotin”.

Vape, atau rokok elektrik, adalah perangkat bertenaga baterai lithium yang memiliki kartrid berisi cairan yang mengandung nikotin, perasa buatan, dan berbagai bahan kimia lainnya.

Membeli atau mengimpor rokok elektrik atau vape nikotin tanpa resep dokter merupakan tindakan ilegal sejak tahun 2021, namun meskipun adanya pembatasan tersebut, tingkat kecanduan terus meroket.

Sebuah studi dari Universitas Sydney awal tahun ini menemukan bahwa lebih dari seperempat remaja berusia 14-17 tahun pernah menggunakan vape, sementara penelitian dari badan amal Dewan Kanker Australia menemukan bahwa sembilan dari 10 remaja dalam kelompok usia yang sama merasa mudah mengakses vape nikotin. 

“Semua pemerintah Australia berkomitmen untuk bekerja sama menghentikan pertumbuhan vaping yang mengganggu di kalangan generasi muda kita,” kata Mark Butler, menteri kesehatan federal yang memimpin larangan tersebut.

Sponsored

Pada bulan Mei, pemerintah Australia mengisyaratkan niatnya untuk menghentikan penggunaan vape sekali pakai, namun hingga kini belum ada batas waktu yang pasti.

Butler mengatakan larangan impor vape sekali pakai akan dimulai pada 1 Januari, dan pada bulan Maret vape non-terapeutik isi ulang juga akan dilarang memasuki negara tersebut.

Importir dan produsen yang memasok vape terapeutik juga harus mematuhi peraturan pemerintah yang lebih ketat mengenai rasa, kadar nikotin, dan kemasan produk mereka.

Para ahli telah memperingatkan bahwa belum banyak yang diketahui mengenai dampak jangka panjang dari vaping.

Penelitian dari Universitas Johns Hopkins mengaitkan praktik ini dengan penyakit paru-paru kronis dan asma.

Dan di Australia, para ilmuwan yang mempelajari cairan yang digunakan dalam vape telah memperingatkan bahwa cairan tersebut mengandung “serangkaian bahan kimia” yang diketahui berdampak pada kesehatan paru-paru.

Pengumuman Australia ini disampaikan hanya beberapa hari setelah pemerintah Selandia Baru membatalkan larangan merokok yang merupakan kebijakan utama dunia untuk membayar pemotongan pajak.

Larangan di seluruh dunia

Langkah Australia melarang vape sekali pakai ini menambah daftar panjang negara yang lebih dulu mengatur larangan serupa, seperti Antigua dan Barbuda, Argentina, Bhutan, Brazil, Brunei, Kamboja, Cina, Timor Timur
Etiopia, Gambia, Hongkong, India, Iran, Irak, Lebanon, Malaysia (empat negara bagian: Penang, Jodoh, Kedah dan Kelantan).

Negara lain yang sudah melakukan pelarangan adalah Mauritius, Meksiko, Nepal, Nikaragua, Korea Utara, Palestina, Qatar, Seychelles, Singapura, Srilanka, Suriah, Thailand, Turkmenistan, Uganda, Uruguay.

Meskipun tidak langsung dilarang, beberapa negara lain telah menerapkan pembatasan terhadap vaping.

Di Spanyol (termasuk Ibiza, seluruh kepulauan Balearic, dan Kepulauan Canary), misalnya, vaping dilarang di semua tempat umum dalam ruangan milik negara, di angkutan umum, dan di tempat luar ruangan tertentu seperti taman dan beberapa pantai.

Sepuluh pantai di Barcelona semuanya bebas vape dan rokok, serta 28 pantai di kepulauan Balearic) dan mereka yang melanggar hukum akan dikenakan denda.

Di Turki, penjualan vape adalah ilegal tetapi Anda dapat membawa rokok elektrik sendiri ke negara tersebut dan menggunakannya.

Namun, Anda harus melakukannya secara pribadi karena vaping di gedung-gedung publik seperti sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintah dilarang – begitu pula vaping di transportasi umum.(metro, bbc) 

Berita Lainnya
×
tekid