sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cegah penularan Covid-19, Hong Kong karantina pendatang

Berkat kebijakan yang ketat dan masyarakat yang kooperatif, Hong Kong berhasil menghindari terjadinya penularan massal.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 17 Mar 2020 19:23 WIB
Cegah penularan Covid-19, Hong Kong karantina pendatang

Mulai Kamis (19/3), Hong Kong akan mewajibkan semua pendatang dari luar negeri menjalani masa karantina selama 14 hari demi mencegah penyebaran pandemi coronavirus jenis baru.

Berbicara dalam konferensi pers mingguannya pada Selasa (17/3), Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam juga menyarankan warganya untuk menghindari bepergian jika tidak ada keperluan mendesak.

Hong Kong mendeteksi kasus infeksi pertamanya pada awal Januari. Berkat kebijakan yang ketat dan masyarakat yang kooperatif, Hong Kong berhasil menghindari terjadinya penularan massal.

Kini, pemerintah setempat khawatir bahwa pendatang dari luar negeri yang terjangkit coronavirus jenis baru dapat menyebarkannya di Hong Kong.

"Di banyak negara, jumlah kasus positif dapat disebut membeludak," ujar Lam. "Jika kita tidak mengambil tindakan tegas, saya khawatir semua upaya pencegahan yang dilakukan dalam dua bulan terakhir akan sia-sia."

Sejauh ini, Hong Kong mendeteksi 162 kasus positif coronavirus jenis baru dengan empat fatalitas. Dari 57 kasus infeksi baru yang dilaporkan selama dua pekan terakhir, 50 di antaranya adalah pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Jika mengecualikan kasus infeksi impor, Hong Kong hanya mencatat tujuh kasus penularan lokal dalam dua pekan terakhir," jelas Lam.

Hong Kong sebelumnya telah menyediakan tiga blok apartemen untuk keperluan karantina, tetapi fasilitas tersebut akan digunakan untuk merawat kasus-kasus dengan gejala parah. Sementara itu, kasus dengan gejala ringan akan diminta untuk karantina mandiri.

Sponsored

Lam menyebut bahwa kemungkinan besar penutupan sekolah-sekolah, yang telah berlangsung sejak Januari, akan diperpanjang melewati tenggat awal yakni 20 April.

Respons cepat pemerintah Hong Kong disebut berhasil mencegah penyebaran dengan baik. Hand sanitizer tersedia secara gratis di banyak titik di sejumlah pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran. Otoritas kesehatan mewajibkan karyawan melalui pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki gedung kantor.

Gagang pintu dan tombol di lift didesinfeksi beberapa kali dalam sehari. Sebagian besar warga menggunakan masker dan menghindari kerumunan besar.

Selama lebih dari sebulan terakhir, jalan raya dan area publik di Hong Kong sepi karena kebanyakan penduduk bekerja dari rumah dan menghindari melakukan kontak sosial. (Reuters dan BBC)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid