sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China: Australia salah paham soal foto tentara di medsos

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyebut, twit yang diunggah oleh juru bicara Kemlu China Zhao Lijian tindakan menjijikan.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 01 Des 2020 20:09 WIB
China: Australia salah paham soal foto tentara di medsos

Kedutaan Besar China di Australia mengatakan bahwa politikus di negara tersebut telah salah mengartikan sebuah twit yang menunjukkan gambar seorang tentara Australia memegang pisau berlumuran darah dan mengarahkannya ke tenggorokan seorang anak Afghanistan.

Foto yang telah disunting secara digital tersebut diunggah oleh seorang pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Senin (30/11) menyebut, twit yang diunggah oleh juru bicara Kemlu China Zhao Lijian sebagai tindakan yang menjijikan.

Lebih lanjut, PM Morrison mendesak permintaan maaf dari pihak China. Pada Selasa (1/12), twit tersebut masih belum dihapus dari akun media sosial Zhao. Selain itu, surat kabar China, Global Times, mewawancarai seniman China yang menyunting foto tersebut.

"Kemarahan sejumlah politikus dan media Australia hanyalah hasil dari kesalahan mereka mengartikan gambar tersebut dan bereaksi berlebihan terhadap terhadap twit Zhao," kata Kedubes China di Canberra dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Menteri Luar Negeri Australia, telah menelepon Duta Besar China untuk Australia Cheng Jingye pada Senin untuk mengeluh tentang unggahan foto tersebut.

Pernyataan Kedubes Tiongkok menambahkan, bahwa Dubes Cheng telah "menyangkal tuduhan yang tidak beralasan sebagai benar-benar tidak dapat diterima".

"Australia berusaha untuk memicu nasionalisme domestik dan mengalihkan perhatian publik dari kekejaman yang dilakukan oleh tentara Australia tertentu," jelas pernyataan itu.

Sponsored

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern pada Selasa menyatakan, bahwa negaranya juga telah melaporkan keprihatinannya dengan pihak berwenang China atas penggunaan gambar tentara yang tidak mencerminkan fakta.

Sebuah penyelidikan independen atas tuduhan kejahatan perang oleh pasukan khusus Australia di Afghanistan menemukan 39 tahanan tak bersenjata dan warga sipil tewas. Australia mengatakan, 19 tentara akan dirujuk untuk kemungkinan penuntutan pidana.

Morrison dilaporkan telah meminta maaf kepada Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani sebelum rilis publik dari laporan investigasi dua minggu lalu.

Twit gambar tentara tersebut datang hanya beberapa hari setelah China secara efektif memblokir industri ekspor anggur senilai US$883,44 juta dengan memberlakukan tarif dumping hingga 200% untuk anggur asal Australia. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid