sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China dan India penyumbang meningkatnya konsumsi minuman beralkohol

Penelitian mengungkap, 45% dari konsumsi minuman keras yang tercatat adalah liquor. Sedangkan 15% lainnya adalah bir dan 12% adalah wine.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 08 Mei 2019 16:59 WIB
China dan India penyumbang meningkatnya konsumsi minuman beralkohol

Para peneliti menyebutkan, dunia mengonsumsi lebih banyak minuman beralkohol secara signifikan dibandingkan 30 tahun yang lalu. Melambungnya konsumsi minuman beralkohol di China dan India menjadi penyebab utama peningkatan ini.

Jurnal kesehatan bertajuk "Global alcohol exposure between 1990 and 2017 and forecasts until 2030: a modelling study" yang terbit pada Selasa (7/5) mencatat bahwa dalam tren yang ada, konsumsi minuman beralkohol global per kapita akan naik 17% dalam dekade berikutnya. Sebelumnya telah terjadi kenaikan 10% dalam tingkat konsumsi minuman beralkohol antara 1990 dan 2017.

Menurut proyeksi yang mencakup 189 negara, pada 2030, separuh dari orang dewasa di seluruh dunia akan menenggak minuman beralkohol dan hampir seperempatnya diperkirakan akan mengonsumsinya setidaknya sebulan sekali. 

"Dunia tidak berada di jalur untuk mencapai target global untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan," jelas para peneliti dalam jurnal tersebut.

Para peneliti menyerukan langkah-langkah yang lebih agresif untuk mengurangi konsumsi miras seperti pajak yang lebih tinggi dan larangan untuk beriklan.

Secara global, sekitar 237 juta pria dan 46 juta wanita menderita gangguan terkait minuman beralkohol di antaranya mencakup 15% pria dan 3,5% wanita di Eropa, serta 11,5% pria dan 5% wanita di Amerika Utara.

"Sebelum 1990, minuman beralkohol umumnya banyak dikonsumsi di negara-negara berpenghasilan tinggi dengan tingkat konsumsi tertinggi tercatat di Eropa," kata Jakod Manthey, salah satu penulis dalam jurnal yang merupakan peneliti di Institute of Clinical Psychology and Psychotherapy di Dresden, Jerman.

Namun, lanjutnya, pola konsumsi itu berubah dengan adanya peningkatan besar di sejumlah negara berpenghasilan menengah seperti China, India, dan Vietnam.

Sponsored

Pada 2017, persentase orang dewasa berusia 15 tahun ke atas di Eropa dan Amerika Utara yang aktif mengonsumsi minuman beralkohol lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa di negara lainnya.

Di Prancis, misalnya, pria minum setara dengan 19 liter minuman beralkohol dan wanita umumnya minum sekitar enam liter.

Persentase Amerika Serikat pada 2017 sedikit lebih rendah dari Prancis. Pria AS rata-rata menenggak 15 liter minuman beralkohol dan wanita 4,5 liter.

Sedangkan di China, pria mengonsumsi lebih dari 11 liter minuman beralkohol, sebagian besar dalam bentuk liquor dan bir, sementara wanita mengonsumsi rata-rata tujuh liter. Angka tersebut masih lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata di AS, tetapi angka itu merupakan peningkatan 70% dari konsumsi minuman beralkohol China pada 1990.

Pada 2030, para peneliti memperkirakan bahwa AS dan China akan bertukar tempat. Orang dewasa China diproyeksikan untuk minum lebih dari rata-rata 10 liter, sementara konsumsi minuman beralkohol AS akan turun menjadi 9,5 liter.

Sementara itu, pada 2017 di India persentase populasi yang jauh lebih kecil, masing-masing 40% pria dan 22% wanita rata-rata mengonsumsi kurang dari enam liter alkohol.

Meski termasuk rendah, angka itu bertambah dua kali lipat dari 1990. Para peneliti melihat adanya potensi peningkatan konsumsi minuman beralkohol di India hingga 50% pada 2030.

Jurnal kesehatan yang dirilis The Lancet itu mengungkapkan bahwa asupan minuman beralkohol terendah pada 2017 berada di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Yang tertinggi adalah negara-negara di bagian tengah dan timur Eropa, dengan beberapa rata-rata lebih dari 12 liter per orang dewasa per tahunnya.

Moldova menduduki peringkat pertama dengan lebih dari 15 liter minuman beralkohol yang dikonsumsi. Sementara Rusia, Prancis, dan Portugal masing-masing dengan 12 liter.

Secara global, asupan minuman beralkohol meningkat dari 5,9 liter per orang dewasa pada 1990 menjadi 6,5 liter pada 1997, dan diproyeksikan akan melonjak menjadi 7,6 liter pada 2030.

Berdasarkan penelitian yang diungkapkan jurnal tersebut, 45% dari konsumsi minuman keras yang tercatat adalah liquor. Sedangkan 15% lainnya adalah bir dan 12% adalah wine.

Sumber : The Guardian

Berita Lainnya
×
tekid