close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Dunia
Selasa, 02 Februari 2021 20:06

China ingin perbaiki hubungan dengan AS di bawah Biden

Kedua belah pihak akan memiliki perbedaan tetapi tidak boleh membiarkan hal tersebut merusak hubungan bilateral.
swipe

Penasihat kebijakan luar negeri utama China mendesak hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden.

Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Partai Komunis, Yang Jiechi mengatakan, bahwa Washington harus secara efektif menghormati posisi dan kekhawatiran China tentang masalah Taiwan.

Yang menambahkan, kedua belah pihak akan memiliki perbedaan tetapi tidak boleh membiarkan hal tersebut merusak hubungan bilateral.

Dalam sambutannya pada Selasa (2/2), kepada National Committee on United States-China Relations (NCUSCR), Yang menyampaikan harapan positif China terhadap pemerintahan baru AS menyusul ketegangan yang meningkat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump.

Hubungan kedua negara merosot ke titik terendah atas perbedaan perdagangan, hak asasi manusia, dan isu terkait Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.

"China dan AS adalah dua negara besar dengan sejarah, budaya dan sistem yang berbeda, sehingga memiliki perbedaan dalam beberapa masalah. Sangat penting untuk mengontrol perbedaan tersebut dengan baik dan tidak membiarkannya mengganggu perkembangan hubungan bilateral secara keseluruhan," kata Yang.

Lebih lanjut, dia menuturkan, Washington harus memenuhi komitmennya kepada Beijing dengan mematuhi prinsip "one China" dan secara efektif menghormati posisi dan perhatian Tiongkok atas masalah Taiwan.

Pernyataan bernada positif dari Yang memicu persepsi bahwa para pemimpin China mengharapkan awal yang baru dalam hubunga dengan Washington, meskipun tetap ada perpecahan yang mendalam.

AS memberikan tekanan terhadap China atas masalah perdagangan, tuduhan pencurian kekayaan intelektual, kebijakan terhadap Tibet, dugaan penindasan minoritas muslim di Xinjiang, dan isu Hong Kong.

Di sisi lain, China mengecam dukungan AS bagi Taiwan, bersama dengan kehadiran militer AS di Laut China Selatan, dan apa yang dilihatnya sebagai kampanye Negeri Paman Sam untuk menahan pertumbuhan Tiongkok di panggung dunia.

Kandidat Biden untuk posisi Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, pekan lalu menyebut China sebagai "musuh strategis" yang mengancam dunia.

Thomas-Greenfield juga menyatakan penyesalan atas pidato yang dia berikan pada 2019, ketika dia memuji inisiatif China di Afrika dan tidak menyebutkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah negara tersebut. (Associated Press)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan