sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dokumen pengemplang pajak global bocor ke publik

Setelah Panama Paper, kini dokumen serupa bocor ke publik.

Syamsul Anwar Kh
Syamsul Anwar Kh Senin, 06 Nov 2017 14:45 WIB
Dokumen pengemplang pajak global bocor ke publik

Sebuah dokumen terkait investasi luar negeri Ratu Elizabeth II yang dilakukan secara diam-diam, bocor ke publik. Bocornya dokumen tersebut termasuk dalam 13,4 juta file yang menyoroti para pelanggar pajak dapat melindungi kekayaannya secara global.

Dikutip dari Business Standar, Senin (5/11), dokumen yang disebut sebagai Paradise Paper itu menyebut jutaan poundsterling harta sang ratu yang berasal dari bisnis real estate, diinvestasikan ke Kepulauan Cayman. Sedangkan sebagian uangnya dikirim ke pengecer yang dituduh mengeksploitasi keluarga miskin.

Selain Ratu Elizabeth II, Paradise Paper juga menyebut Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat (AS), Wilbur Ross memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan pelayaran yang berada dalam lingkaran Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Selanjutnya, ada pula nama Perdana Menteri Kanada, Justin Tredeu dan penasihat senior, Stephen Bronfman, pewaris kekayaan Seagram. Diduga ia memindahkan uang US$60 juta ke surga pembuangan pajak di luar negeri bersama mantan senator Leo Kolber.

Dokumen tersebut berasal dari dua penyedia layanan lepas pantai dan perusahaan di 19 negara bebas pajak. File-file itu, diperoleh oleh surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung dan dibagikan ke International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) yang terdiri dari 100 organisasi media, termasuk Guardian, BBC dan The New York Times.

Adapun inti dari kebocoran dokumen tersebut berfokus pada firma hukum Appleby. Sebuah perusahaan berusia 119 tahun yang melayani perusahaan blue chip dan orang-orang yang sangat kaya. Appleby membantu klien mengurangi beban pajak mereka, mengaburkan kepemilikan aset mereka seperti perusahaan, pesawat terbang pribadi, real estate dan yacht, dan mendirikan trust lepas pantai besar yang dalam beberapa kasus memiliki miliaran dollar AS.

Namun, Appleby sendiri telah memberikan sebuah pernyataan setelah mendapat pertanyaan dari ICIJ pada 24 Oktober lalu. Mereka mengaku tunduk pada peraturan.

"Appleby telah dengan seksama dan dengan giat menyelidiki tuduhan tersebut dan kami merasa puas bahwa tidak ada bukti adanya kesalahan, baik dari pihak kita atau klien kami," kata perusahaan tersebut.

Sponsored

Meski demikian, dokumen tersebut tidak hanya berasal dari Appleby, tapi juga dari perusahaan Singapura Asiaciti Trust dan pendaftar bisnis resmi di tempat-tempat seperti di Bermuda, Kepulauan Cayman, Lebanon dan Malta.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid