close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Israel serang Al-Aqsa. Foto: Anadolu
icon caption
Israel serang Al-Aqsa. Foto: Anadolu
Dunia
Kamis, 06 April 2023 15:16

Fadli Zon kutuk serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa

Politikus Partai Gerindra itu membeberkan, Ramadan tahun lalu Israel menyerang Al-Aqsa dan melukai sedikitnya 158 warga Palestina.
swipe

Pasukan Israel yang kembali berulah dengan menyerang warga Palestina yang tengah berada di Masjid Al-Aqsa di kala Ramadan tidak cukup dikutuk keras. Harus ada tindakan keras secepatnya kepada Israel yang sengaja melukai warga.

Menurut Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, serangan brutal Israel di setiap Ramadan dengan target jemaah Al-Aqsa jelas-jelas disengaja. Mereka, kata dia, berniat menodai kesucian Al-Aqsa dan Ramadan. 

Politikus Partai Gerindra itu membeberkan, Ramadan tahun lalu Israel menyerang Al-Aqsa dan melukai sedikitnya 158 warga Palestina. Ramadan 2021, Israel juga melakukan hal yang sama. Serangan ini, jelas Fadli, termasuk serangan paling berdarah karena memicu serangan Israel ke Gaza yang menewaskan sedikitnya 256 orang, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang. 

Insiden teranyar terjadi di kompleks Al-Aqsa, Rabu (5/4) waktu setempat. Tentara Israel pada dini hari menyerang dan menangkap sejumlah warga Palestina yang tengah berada di Masjid Al-Aqsa. Mereka juga mengusir jemaah Palestina dari masjid setelah sebelumnya beberapa warga Israel diizinkan memasuki masjid. 

Insiden ini melukai sedikitnya 12 warga Palestina dan 400 lainnya ditahan secara ilegal di sel-sel Israel. Atas terulangnya serangan Israel atas Al-Aqsa di Ramadan, anggota Komisi I DPR itu mempertanyakan peran PBB, terutama Dewan Keamanan yang tidak belajar dari insiden-insiden sejenis sebelumnya. 

"PBB terutama Dewan Keamanan seperti tidak belajar dari Ramadan sebelumnya. Seharusnya PBB sigap dan antisipatif. PBB gagap dan lamban. Jika diperlukan, Dewan Keamanan bisa menurunkan pasukan perdamaian di Al-Aqsa tiap Ramadan," kata dia.

Di sisi lain, Fadli menilai serangan atas Al-Aqsa sebagai bagian provokasi Israel untuk 'yahudisasi' Masjid Al-Aqsa. Israel, kata dia, ingin meruntuhkan Al-Aqsa dan menggantinya dengan Temple Mount. 

"Ini sudah pernah terjadi pada Masjid Ibrahimi di Hebron, di mana setengah dari masjid diubah menjadi Sinagog setelah tahun 1967," tandas Fadli.

Fadli menegaskan kontrol Israel atas Yerusalem adalah ilegal. Menurut dia, tidak boleh dilupakan bahwa kompleks Al-Aqsa berada di dataran tinggi di Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967, dan kemudian dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan