sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Filipina izinkan pelancong asing masuk tanpa karantina

Wisatawan asing dari 157 negara yang memiliki perjanjian bebas visa dengan Filipina dapat langsung berwisata.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 11 Feb 2022 09:09 WIB
Filipina izinkan pelancong asing masuk tanpa karantina

Pemerintah Filipina meneken kebijakan yang mengizinkan turis asing datang ke negaranya tanpa karantina. Kebijakan ini diambil sebagai usaha menyelamatkan industri pariwisata dan terkait menyusul melandainya kasus positif Covid-19.

Melansir VOA pada Jumat (11/2), para wisatawan asing dari 157 negara yang memiliki perjanjian bebas visa dengan Filipina dapat langsung berwisata. Syaratnya hanya menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif saat datang dan telah divaksin dua dosis.

Selain itu, Filipina juga mengakhiri sistem klasifikasi risiko yang melarang kedatangan pelancong dari negara-negara yang dianggap paling parah terdampak Covid-19. "Kami memulai babak berikutnya dalam perjalanan menuju pemulihan," kata Menteri Pariwisata, Berna Romulo-Puyat.

Dirinya optimistis, pembukaan kembali perbatasan akan memulihkan dunia kerja dan membuat perusahaan-perusahaan ataupun komunitas-komunitas terkait pariwisata bergeliat lagi.

Filipina sebelumnya menjadi salah satu negara yang memberlakukan karantina wilayah (lockdown) paling ketat dan lama. Upaya keras menanggulangi pandemi ini menyebabkan resesi ekonomi terburuk sejak 1940-an dan mencetak rekor pengangguran dan kelaparan.

Menurut catatan pemerintah, lebih dari satu juta warga Filipina kehilangan pekerjaan mereka di bisnis pariwisata pada tahun pertama pandemi. Destinasi wisata, termasuk resor pantai dan pulau tropis yang populer, benar-benar tanpa pengunjung. Padahal, bencana banjir dan topan kian memperburuk keadaan.

Awalnya, Filipina merencanakan pembukaan kembali industri pariwisata pada 1 Desember 2021. Namun, ditunda akibat varian Omicron.

Ada sekitar 1.000 kasus baru ditemukan setiap harinya selama liburan Natal. Lonjakan berikutnya memuncak di atas 39.000 infeksi dalam sehari pada pertengahan Januari, lalu berangsur-angsur mereda.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid