Gencatan senjata antara Palestina dan Israel mulai berlaku di Gaza
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir mulai berlaku pada pukul 11:30 malam waktu setempat.

Gencatan senjata antara Israel dan militan Palestina mulai berlaku Minggu (7/8) malam, dalam upaya untuk mengakhiri hampir tiga hari kekerasan yang menewaskan puluhan warga Palestina dan mengganggu kehidupan ratusan ribu warga Israel.
Gejolak itu adalah pertempuran terburuk antara Israel dan kelompok-kelompok militan Gaza sejak Israel dan Hamas berperang 11 hari tahun lalu, dan menambah kehancuran dan kesengsaraan yang telah mengganggu Gaza yang diblokade selama bertahun-tahun.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir mulai berlaku pada pukul 11:30 malam waktu setempat. Serangan Israel dan roket militan berlanjut di menit-menit menjelang dimulainya gencatan senjata, dan Israel mengatakan akan "menanggapi dengan keras" jika gencatan senjata dilanggar.
Pesawat Israel telah menghantam sasaran di Gaza sejak Jumat (5/8), sementara kelompok militan Jihad Palestina yang didukung Iran telah menembakkan ratusan roket ke Israel sebagai tanggapan. Risiko pertempuran lintas batas berubah menjadi perang penuh tetap ada, selama tidak ada gencatan senjata yang tercapai. Israel mengatakan beberapa orang tewas terbunuh oleh roket yang salah tembak.
Israel melancarkan operasinya dengan serangan pada Jumat terhadap seorang pemimpin Jihad Islam, dan menindaklanjuti pada Sabtu (6/8) dengan serangan lain yang ditargetkan pada seorang pemimpin terkemuka kedua.
Komandan Jihad Islam kedua Khaled Mansour, tewas dalam serangan udara di sebuah gedung apartemen di kamp pengungsi Rafah di Gaza Selatan Sabtu malam, yang juga menewaskan dua militan lainnya dan lima warga sipil.
Mansour, komandan Jihad Islam untuk Gaza selatan, berada di apartemen seorang anggota kelompok itu ketika rudal itu menghantam, meratakan gedung tiga lantai dan merusak rumah-rumah di dekatnya.
“Tiba-tiba, tanpa peringatan, rumah di sebelah kami dibom dan semuanya menjadi hitam dan berdebu dengan asap dalam sekejap mata,” kata Wissam Jouda, yang tinggal di sebelah bangunan yang ditargetkan.
Ahmed al-Qaissi, tetangga lain, mengatakan istri dan putranya termasuk di antara yang terluka, menderita luka pecahan peluru. Untuk memberi jalan bagi petugas penyelamat, al-Qaissi setuju untuk menghancurkan sebagian rumahnya.
Saat pemakaman Mansour dimulai di Jalur Gaza pada Minggu (7/8), militer Israel mengatakan mereka menyerang "pos peluncuran roket Jihad Islam". Asap terlihat dari serangan tersebut saat ledakan mengguncang Gaza. Serangan udara Israel dan tembakan roket terjadi selama berjam-jam ketika sirene meraung di Israel tengah. Saat azan Magrib terdengar di Gaza, sirene meraung sampai ke utara Tel Aviv.
Israel mengatakan, beberapa kematian disebabkan oleh tembakan roket yang salah, termasuk satu insiden di kamp pengungsi Jebaliya di Gaza utara di mana enam warga Palestina tewas Sabtu. Pada Minggu, sebuah proyektil menghantam sebuah rumah di daerah yang sama di Jebaliya, menewaskan dua orang. Palestina menganggap Israel bertanggung jawab, sementara Israel mengatakan sedang menyelidiki apakah daerah itu terkena roket yang salah.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, mortir yang ditembakkan dari Gaza menghantam perbatasan Erez ke Israel, yang digunakan oleh ribuan warga Gaza setiap hari. Mortir merusak atap dan pecahan peluru menghantam pintu masuk aula, kata kementerian itu.
Serangan Rafah adalah yang paling mematikan sejauh ini dalam pertempuran saat ini, yang diprakarsai oleh Israel pada Jumat dengan pembunuhan yang ditargetkan terhadap komandan Jihad Islam untuk Gaza utara.
Israel mengatakan, pihaknya mengambil tindakan terhadap kelompok militan karena ancaman nyata dari serangan yang akan segera terjadi. Sementara Perdana Menteri Yair Lapid, melancarkan serangan kurang dari tiga bulan sebelum pemilihan umum, di mana dia berkampanye untuk mempertahankan posisinya itu.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, Lapid mengatakan militer akan terus menyerang sasaran di Gaza. “Dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab untuk mengurangi seminimal mungkin kerugian bagi nonkombatan,” kata Lapid, seraya mengatakan serangan yang menewaskan Mansour adalah “pencapaian luar biasa.”
“Operasi akan berlanjut selama diperlukan,” kata Lapid.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan militan yang berbasis di Gaza.
“Selama 72 jam terakhir ini, Amerika Serikat telah bekerja dengan para pejabat dari Israel, Otoritas Palestina, Mesir, Qatar, Yordania, dan lainnya di seluruh kawasan untuk mendorong penyelesaian konflik yang cepat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat pada Senin mengenai kekerasan tersebut. China, yang memegang kursi kepresidenan dewan bulan ini, menjadwalkan sesi tersebut sebagai tanggapan atas permintaan dari Uni Emirat Arab, yang mewakili negara-negara Arab di dewan, serta China, Prancis, Irlandia, dan Norwegia.
“Kami menggarisbawahi komitmen kami untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mengakhiri eskalasi yang sedang berlangsung, memastikan keselamatan dan keamanan penduduk sipil, dan menindaklanjuti file tahanan Palestina,” kata Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, dalam sebuah pernyataan.
Israel sendiri memperkirakan, serangan udaranya menewaskan sekitar 15 militan.
Jihad Islam memiliki lebih sedikit pejuang dan pendukung daripada Hamas, dan sedikit yang diketahui tentang persenjataannya. Kedua kelompok menyerukan penghancuran Israel, tetapi memiliki prioritas yang berbeda, dengan Hamas dibatasi oleh tuntutan pemerintahan.
Tentara Israel mengatakan, gerilyawan di Gaza menembakkan sekitar 580 roket ke arah Israel. Tentara mengatakan pertahanan udaranya telah mencegat banyak dari mereka, dengan dua dari mereka yang ditembak jatuh ditembakkan ke arah Yerusalem.
Sirene serangan udara terdengar di wilayah Yerusalem untuk pertama kalinya pada Minggu, sejak perang Israel-Hamas tahun lalu.
Yerusalem biasanya menjadi titik nyala selama periode pertempuran lintas batas antara Israel dan Gaza. Pada Minggu, ratusan orang Yahudi, termasuk anggota parlemen ultranasionalis Itamar Ben Gvir, mengunjungi situs suci yang sensitif di Yerusalem, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi umat Islam sebagai Tempat Suci. Kunjungan itu, di bawah perlindungan ketat polisi, berakhir tanpa insiden, kata polisi.
Kunjungan demonstratif seperti itu oleh garis keras Israel yang berusaha untuk menggarisbawahi klaim kedaulatan Israel atas Yerusalem yang diperebutkan telah memicu kekerasan di masa lalu. Situs suci itu berada di garis patahan konflik Israel-Palestina dan merupakan pusat narasi saingan Palestina dan Yahudi Israel.
Di kota-kota Palestina di Tepi Barat, pasukan keamanan Israel menahan 19 orang yang dicurigai sebagai anggota Jihad Islam selama penggerebekan.
Pada Minggu, Hamas masih tampak menjauh dari pertempuran. Kelompok ini memiliki insentif yang kuat untuk menghindari perang lain. Perang Israel-Hamas tahun lalu, salah satu dari empat konflik besar dan beberapa pertempuran kecil selama 15 tahun terakhir, menelan korban yang mengejutkan pada 2,3 juta penduduk Palestina di wilayah miskin itu.
Sejak perang terakhir, Israel dan Hamas telah mencapai pemahaman untuk izin kerja dan sedikit pelonggaran blokade perbatasan yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir ketika Hamas menyerbu wilayah itu 15 tahun lalu. Israel telah mengeluarkan 12.000 izin kerja untuk buruh Gaza, dan telah memberikan prospek untuk memberikan 2.000 izin lagi.
Pembangkit listrik tunggal di Gaza berhenti pada Sabtu siang karena kekurangan bahan bakar. Israel telah menutup titik penyeberangannya ke Gaza sejak Selasa. Dengan gangguan baru, warga Gaza hanya dapat menggunakan empat jam listrik sehari, meningkatkan ketergantungan mereka pada generator swasta dan memperdalam krisis listrik kronis di wilayah itu di tengah puncak musim panas.
Sumber : Associated Press

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kejahatan anak era kiwari: Dari pencurian hingga penganiayaan
Senin, 27 Mar 2023 06:38 WIB
Turis asing berulah, perlukah wisman mendapat karpet merah?
Minggu, 26 Mar 2023 11:15 WIB