sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jepang berencana memperpanjang pembatasan darurat Covid-19

Jepang telah berjuang dengan gelombang kelima dari virus Covid-19.

Elmo Julianto
Elmo Julianto Kamis, 09 Sep 2021 11:19 WIB
Jepang berencana memperpanjang pembatasan darurat Covid-19

Pemerintah Jepang pada Kamis (9/9) berencana untuk memperpanjang pembatasan darurat Covid-19 di Tokyo dan wilayah lain dalam upaya untuk menekan jumlah infeksi dan mencegah rumah sakit kewalahan, dengan mengatakan masih terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaannya.

Jepang telah berjuang dengan gelombang kelima dari virus Covid-19 dan bulan lalu memperpanjang pembatasan jangka panjangnya hingga 12 September untuk mencakup sekitar 80% populasinya.

Namun, jumlah kasus yang parah dan tekanan pada sistem medis belum cukup mereda di Tokyo dan sekitarnya untuk memungkinkan pembatasan dicabut.

Pemerintah negara itu, akan berusaha untuk memperpanjang masa lockdown hingga 30 September 2021, termasuk untuk Ibu Kota Tokyo dan kota kedua Osaka.

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan pada pertemuan pemerintah, rencana tersebut harus diratifikasi oleh panel ahli dan lain-lain.

"Kami perlu memperkuat sistem medis dengan mengurangi infeksi," kata Nishimura.

Beberapa tanda peningkatan di seluruh negeri berarti bahwa dua prefektur dari 21 akan beralih dari keadaan darurat ke pembatasan yang lebih rendah, sementara sejumlah prefektur lainnya akan menghapus semua pembatasan, tambahnya.

Keputusan resmi akan dibuat pada hari ini (Kamis, 9 September 2021) dan diumumkan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga pada konferensi pers.

Sponsored

Sementara itu, Harian Nikkei melaporkan, pemerintah sedang bergerak menuju pelonggaran pembatasan untuk jalur penerbangan internasional dengan mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan orang-orang yang kembali dari luar negeri untuk dikarantina selama 14 hari saat ini menjadi 10 hari jika mereka memiliki vaksin yang disetujui oleh pemerintah Jepang.

Media lokal mengatakan langkah-langkah lain, seperti mengizinkan restoran untuk memperpanjang jam buka mereka dan mengurangi pembatasan penjualan alkohol, dapat diumumkan karena jumlah vaksinasi di negara itu meningkat.

"Saya yakin mulai melihat hasilnya, tetapi masih terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaan kita," kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura.

Peluncuran vaksin Jepang terjadi lebih lambat dibandingkan dengan banyak negara lain, tetapi setengah dari populasi sekarang telah divaksinasi sepenuhnya.

Infeksi coronavirus harian baru di Tokyo berjumlah 1.834 pada Rabu (8/9/2021). Jepang telah melaporkan sekitar 1,6 juta kasus secara total dan 16.436 kematian.

Berita Lainnya
×
tekid