sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Joe Biden kirim lebih banyak tenaga medis militer di RS yang tangani Covid-19

Presiden juga akan menyiapkan masker dan tes gratis untuk membantu masyarakat mengatasi varian Omicron yang menyebar cepat.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 14 Jan 2022 11:42 WIB
Joe Biden kirim lebih banyak tenaga medis militer di RS yang tangani Covid-19

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebutkan, akan mengirim lebih banyak petugas kesehatan dari kelompok militer di rumah sakit yang menangani kasus Covid-19.

Di tahap pertama tenaga medis militer akan dikirm ke rumah sakit di enam negara bagian. Presiden juga akan menyiapkan masker dan tes gratis untuk membantu masyarakat mengatasi varian Omicron yang menyebar cepat.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/1), Biden megumumkan, pengiriman bertahap seribu personel kesehatan militer akan dimulai minggu depan. Saat ini rawat inap Covid-19 di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi dan fasilitas kesehatan tengah menghadapi krisis kepegawaian.

"Saya tahu kita semua frustrasi saat memasuki tahun baru ini," kata Biden, mengulangi pesannya bahwa Covid-19 tetap menjadi pandemi yang belum berakhir. Dia mengatakan, pengerahan militer akan membantu rumah sakit yang tertekan di seluruh negeri.

Dalam gelombang pertama penyebaran, tim dokter militer, perawat, dan personel lainnya akan menuju ke Michigan, New Jersey, New Mexico, New York, Ohio dan Rhode Island untuk mendukung perawatan ruang gawat darurat dan membebaskan staf rumah sakit yang kewalahan untuk kasus non-Covid, kata Gedung Putih.

Rumah sakit yang akan menerima petugas kesehatan menyambut baik bantuan tersebut tetapi memperingatkan tim bahwa jika hanya mengirim 25 personel mungkin tidak cukup untuk memperlambat lonjakan.

"Tidak ada solusi yang seperti peluru perak," kata Presiden Operasi Perawatan Kesehatan di Henry Ford Health System Detroit, Bob Riney yang telah menerima bantuan federal dan mengharapkan untuk menerima petugas medis militer minggu depan.

Lebih dari 65% pasien Covid-19 yang  ada di rumah sakit tidak divaksinasi, dan lebih dari 90% belum memiliki suntikan booster, kata pejabat Henry Ford. Sikap Gedung Putih yang lebih agresif mengikuti kritik berbulan-bulan dari para ahli kesehatan yang mengatakan pemerintah terlalu bergantung pada vaksin saja untuk menghentikan penyebaran coronavirus, terutama mengingat gerakan antivaksin bermotif politik yang didorong oleh beberapa pejabat Republik. Sekitar 62% orang Amerika dianggap telah divaksin penuh menurut data AS.

Sponsored

 

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid