sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemlu: Situasi di Asia Pasifik menyadarkan pentingnya kestabilan kawasan

Asia Pasifik dapat menjadi arena pertempuran kekuatan besar jika stabilitas kawasan diabaikan.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 09 Agst 2019 19:12 WIB
Kemlu: Situasi di Asia Pasifik menyadarkan pentingnya kestabilan kawasan

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya menilai bahwa perkembangan kondisi di Asia Pasifik menjadi semacam peringatan agar kestabilan kawasan tetap dijaga.

"Memang perkembangan di Asia Pasifik bisa menjadi wake up call yang menyadarkan pentingnya negara di kawasan ini menjaga kestabilan 'halaman belakang' kami sendiri," tutur Desra dalam konferensi pers di ala Ritus, Jakarta, pada Jumat (9/8).

Pernyataan tersebut disampaikan Desra saat dimintai responsnya tentang kabar Amerika Serikat memperbarui perjanjian keamanan nasional dengan tiga negara di Kepulauan Pasifik demi melawan pengaruh China.

Desra menilai bahwa kejadian-kejadian tersebut, di mana negara besar mulai menaruh perhatian besar di Asia Pasifik, mengingatkan bahwa tidak boleh melupakan keperluan untuk memelihara perdamaian dan keamanan di kawasan sendiri.

"Orang juga terkaget-kaget ketika China, AS dan Rusia mulai masuk ke Pasifik," lanjutnya.

Oleh sebabnya, tambah dia, sebelum terlambat untuk bertindak, Indonesia menginisiasi konsep Indo-Pasifik yang akhirnya diadopsi oleh para pemimpin negara anggota ASEAN pada Juni.

Tidak hanya di ASEAN, Desra menuturkan bahwa Indonesia pun selalu menyerukan kestabilan kawasan di berbagai forum internasional, termasuk IORA.

"Aturan main di kawasan harus ditekankan sebelum Samudra Hindia menjadi kawasan yang digunakan sebagai arena pertempuran dan sarana untuk unjuk kekuatan negara-negara besar," jelasnya.

Sponsored

Konflik antara negara kekuatan dunia berdampak pada kondisi kawasan. Contohnya, ungkap Desra, pada November 2018 APEC gagal hasilkan komunike bersama karena perang dagang antara AS-China.

"KTT APEC di Papua Nugini saat itu tidak berhasil melahirkan komunike bersama karena pertempuran kekuatan besar mengganggu kawasan," kata Desra.

Berita Lainnya
×
tekid