sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kim Jong-un kembali muncul, pembelot Korea Utara minta maaf

Kim Jong-un menghilang selama berminggu-minggu, memicu banyak spekulasi tentang kesehatan dan keberadaannya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 04 Mei 2020 14:58 WIB
Kim Jong-un kembali muncul, pembelot Korea Utara minta maaf

Seorang mantan diplomat senior Korea Utara meminta maaf pada Senin (4/5) setelah dia mengatakan Kim Jong-un kemungkinan sakit parah hingga tidak bisa berdiri. Permintaannya tersebut muncul berhari-hari sebelum akhirnya pemimpin Korea Utara itu muncul di media pemerintah, merokok dan berjalan normal, dalam sebuah acara yang juga dihadiri oleh ratusan pejabat.

Kim Jong-un menghilang dari media pemerintah Korea Utara, KCNA, selama berminggu-minggu. Hal tersebut memicu banyak spekulasi tentang kesehatan dan keberadaannya.

Lalu pada Sabtu (2/5), KCNA merilis sejumlah foto Kim Jong-un saat tengah menghadiri upacara peresmian pabrik pupuk.

Kemunculannya tersebut dianggap sebagai pukulan terhadap kredibilitas sejumlah pembelot kelas atas Korea Utara yang berspekulasi bahwa Kim Jong-un menderita penyakit serius atau bahkan telah meninggal.

"Saya sadar bahwa salah satu alasan mengapa banyak dari Anda memilih saya sebagai anggota parlemen adalah dengan harapan analisis dan proyeksi yang akurat pada isu-isu Korea Utara," ujar Thae Yong-ho, pembelot yang merupakan mantan Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris.

"Saya merasa bersalah dan bertanggung jawab. Apa pun alasannya, saya meminta maaf kepada semua orang."

Thae Yong-ho melarikan diri ke Korea Selatan pada 2016. Dia merupakan salah satu dari sepasang pembelot yang terpilih sebagai anggota parlemen bulan lalu.

Pembelot lainnya, Ji Seong-ho, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa dia yakin 99% Kim Jong-un telah meninggal setelah menjalani operasi kardiovaskular. Ji Seong-ho bahkan menyebutkan bahwa pengumuman resmi akan datang secepatnya pada Sabtu.

Sponsored

Ji Seong-ho tidak dapat dihubungi pada Senin.

Sebelumnya pada Jumat (1/5), Ji Seong-ho menuturkan kepada Reuters bahwa dia mendapat informasi tentang kematian Kim Jong-un dari sumber yang tidak bisa dia ungkapkan. Ji Seong-ho menambahkan bahwa dia mencalonkan diri sebagai anggota parlemen untuk menyoroti isu pelanggaran HAM di Korea Utara.

Partai Demokrat yang berkuasa di Korea Selatan mengkritik pasangan itu karena kecerobohan yang mereka sebut bisa lebih serius daripada hanya memberi informasi yang salah kepada publik.

Salah satu anggota partai mengatakan mereka harus dikeluarkan dari komite intelijen dan pertahanan.

Daily NK, media berbasis di Korea Selatan yang dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, melaporkan pada April bahwa Kim Jong-un sedang dalam proses pemulihan dari prosedur kardiovaskular, memicu spekulasi internasional tentang kesehatannya.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid