close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menghadiri peresmian pabrik pupuk bersama adik perempuannya Kim Yo-jong pada gambar yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Sabtu (2/5). ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS
icon caption
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menghadiri peresmian pabrik pupuk bersama adik perempuannya Kim Yo-jong pada gambar yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Sabtu (2/5). ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS
Dunia
Rabu, 06 Mei 2020 16:48

Korsel: Tak ada tanda-tanda Kim Jong-un jalani operasi jantung

Absennya Kim Jong-un selama tiga pekan dari pandangan publik memicu berbagai spekulasi tentang kesehatan dan keberadaannya. 
swipe

Tidak ada tanda-tanda bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menjalani operasi jantung sepanjang dia menghilang dari media pemerintah selama tiga pekan, tetapi dia mengurangi aktivitas publik karena persoalan coronavirus jenis baru. Demikian dikabarkan kantor berita Yonhap pada Rabu (6/5).

Kantor berita Korea Utara, KCNA, pada Sabtu lalu melaporkan bahwa Kim Jong-un menghadiri peresmian sebuah pabrik pupuk pada Jumat. Itu merupakan laporan pertama kemunculan Kim Jong-un di muka umum sejak 11 April.

Absennya Kim Jong-un kemudian memicu spekulasi tentang kesehatan dan keberadaannya. 

Daily NK, media berbasis di Korea Selatan yang dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, melaporkan pada April bahwa Kim Jong-un menjalani operasi jantung.

MenurutYonhap, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan dalam pertemuan dengan anggota komite intelijen parlemen bahwa laporan itu tidak berdasar.

"Dia biasanya melakukan tugasnya ketika dia tidak terlihat oleh publik," kata anggota komite Kim Byung-kee.

Anggota parlemen itu juga menyoroti bahwa Kim Jong-un hanya membuat 17 penampilan publik sepanjang tahun ini, cukup jauh dibandingkan dengan rata-rata 50 pada tahun-tahun sebelumnya. NIS berpendapat bahwa hal itu dipicu oleh pandemik coronavirus jenis baru.

Korea Utara sejauh ini belum mengonfirmasi satu pun kasus Covid-19, meski negara itu bertetangga dengan China, episentrum awal wabah.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul menilai bahwa hilangnya Kim Jong-un dari pandangan publik tidak lazim sekalipun terkait Covid-19 mengingat negara itu telah mengambil sejumlah langkah tegas untuk mencegah penyebarannya.

"Tidak dapat disangkal bahwa ada wabah di Korea Utara," kata Kim Byung-kee. "Kim Jong-un telah fokus pada konsolidasi urusan internal seperti pasukan militer dan pertemuan partai, sementara kekhawatiran terkait coronavirus jenis baru semakin membatasi aktivitas publiknya."

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan