sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelajar di Asia Pasifik gelar protes perubahan iklim global

Mereka menuntut para pemimpin dunia untuk segera bertindak mengatasi persoalan iklim global.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 20 Sep 2019 14:52 WIB
Pelajar di Asia Pasifik gelar protes perubahan iklim global

Ribuan siswa di Australia dan sejumlah negara Asia Pasifik lainnya turun ke jalan pada Jumat (20/9) untuk berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa global.

Mereka menuntut para pemimpin dunia, yang berkumpul di Amerika Serikat untuk mengikuti KTT Aksi Iklim PBB pada Senin (23/9), segera bertindak mengatasi persoalan iklim global.

Seorang siswa di Sydney membawa spanduk bertuliskan, "We didn't light it, but we're trying to fight it".

Protes serupa, yang terinspirasi oleh aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, direncanakan akan terjadi di sekitar 150 negara pada Jumat. Tujuannya adalah agar pelajar seluruh dunia berbicara dengan satu suara tentang dampak perubahan iklim di Bumi.

Aksi global ini akan mencapai puncaknya di New York ketika Thunberg nantinya memimpin sebuah demonstrasi di sekitar Markas Besar PBB.

Dalam twitnya, gadis berusia 16 tahun itu mengungkapkan apresiasinya atas kerumunan besar yang mengikuti protes di Sydney.

Menjelang sore waktu setempat, para pemrotes di Sydney membanjiri ruang terbuka seluas 34 hektare di kota itu. Kerumunan serupa dilaporkan juga berada di Brisbane.

Sponsored

Pengguna Twitter @BenSmee mengunggah foto Queens Park di Brisbane yang dibanjiri para pemrotes.

Danielle Porepilliasana, seorang siswa SMA asal Sydney, mengkritik Menteri Keuangan Australia Mathias Cormann yang pada Kamis (19/9) mengatakan bahwa seharusnya para pelajar tidak turun ke jalan dan tetap berada dalam kelas.

"Sejumlah pemimpin dunia mengatakan bahwa pelajar seharusnya berada di sekolah untuk melakukan pekerjaan mereka," kata dia. "Tapi untuk sekali saja, saya juga ingin melihat parlemen melakukan pekerjaan mereka."

KTT Aksi Iklim PBB menyatukan para pemimpin dunia untuk membahas strategi mitigasi perubahan iklim. Masalah ini terutama berkaitan dengan kepulauan dataran rendah di Pasifik, yang telah berulang kali meminta negara-negara kaya berbuat lebih banyak untuk mencegah naiknya permukaan air laut.

Pelajar di Kepulauan Solomon menggelar aksi unjuk rasa dengan mengenakan rok yang dibuat dari rumput laut dan membawa perisai dari kayu.

Di Thailand, lebih dari 200 anak muda menuntut pemerintah untuk bertindak atas perubahan iklim. Mereka menyerbu kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan berbaring di tanah untuk berpura-pura mati.

"Inilah yang akan terjadi jika kita tidak menghentikan perubahan iklim sekarang," kata seorang pemrotes Nanticha Ocharoenchai, merujuk pada aksi pura-pura mati yang dilakukan para demonstran.

Mereka menuntut agar pemerintah Thailand mengumumkan keadaan darurat iklim dan berhenti menggunakan bahan bakar fosil.

Sementara itu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejumlah anak muda berpawai melalui kabut tebal yang disebabkan oleh kebakaran hutan di dekatnya.

Masih di Asia Tenggara, para pelajar di Filipina juga turun ke jalan untuk menjalani aksi protes iklim.

Di Kolkata, India bagian timur, sekitar 25 pelajar membagikan brosur di terminal bus yang sibuk dan memegang papan bertuliskan, "Save our planet, save our world".

Gerakan pro-lingkungan juga berlangsung di Mumbai.

Tidak ada protes yang diizinkan di China, negara yang menjadi sumber emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Zhen Xiaowen dari China Youth Climate Action Network mengatakan bahwa pemuda Tiongkok tetap akan bertindak mengatasi persoalan iklim.

"Pemuda Tiongkok memiliki metode kami sendiri," kata dia. "Kami memerhatikan isu iklim, berpikir dalam-dalam, berinteraksi, mengambil tindakan dan begitu banyak orang juga sangat peduli terhadap masalah ini."

Para ilmuwan mengatakan bahwa pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca telah menyebabkan kekeringan dan gelombang panas, cairnya gletser, kenaikan permukaan air laut dan banjir.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid