sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembebasan visa, trik baru Malaysia sedot wisatawan China

Kebijakan bebas visa bagi masyarakat India dan China akan dimulai pada 1 Desember, kata Ibrahim, sesuai laporan Reuters.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 27 Nov 2023 13:28 WIB
Pembebasan visa, trik baru Malaysia sedot wisatawan China

Malaysia serius menggarap pasar China untuk industri pariwisatanya. Sebagai langkah baru, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa negara Jiran itu akan memberikan bebas visa masuk kepada warga negara China untuk masa tinggal hingga 30 hari. India juga termasuk dalam program ini.

Kebijakan bebas visa bagi masyarakat India dan China akan dimulai pada 1 Desember, kata Ibrahim, sesuai laporan Reuters. Namun pengecualian tersebut tetap harus melalui pemeriksaan keamanan atas catatan kejahatan atau kekerasan di masa lalu.

“Mulai 1 Desember, kami akan memberikan fasilitas tambahan pembebasan visa selama 30 hari kepada negara-negara Arab, Turki, Yordania, serta warga negara China dan India untuk datang ke Malaysia,” kata Anwar yang juga presiden PKR.

Anwar membuat pengumuman tersebut pada Minggu malam saat berpidato di kongres Partai Keadilan Rakyat dan tidak mengatakan berapa lama pembebasan visa akan berlaku, kata laporan itu.

China dan India masing-masing merupakan pasar sumber terbesar keempat dan kelima bagi Malaysia.

Menurut data pemerintah, Malaysia mencatat 9,16 juta kunjungan wisatawan antara Januari dan Juni tahun ini, dengan 498.540 kunjungan berasal dari China dan 283.885 kunjungan dari India, katanya.

“Itu dibandingkan dengan 1,5 juta kedatangan dari China dan 354.486 kedatangan dari India pada periode yang sama tahun 2019, sebelum pandemi terjadi,” katanya.

Langkah ini mengikuti langkah-langkah serupa yang diterapkan oleh negara tetangga Thailand untuk meningkatkan sektor pariwisata yang penting dan menstimulasi perekonomian yang lesu, dengan warga negara China dan India termasuk di antara mereka yang dikecualikan tahun ini, katanya.

Sumber di kabinet Anwar  Ibrahim dilaporkan mengatakan pemberian bebas visa masuk selama 30 hari kepada wisatawan China bertujuan membantu Malaysia mencapai targetnya untuk mendapatkan 25 juta wisatawan internasional.

Sponsored

China dianggap sebagai pasar potensial untuk membantu mencapai target tersebut. Kementerian Pariwisata Malaysia pun serius menggarap pasar China dengan salah satunya mengirim misi penjualan dan roadshow ke kota-kota besar di China pada 29 Maret sampai 15 April lalu. Kota-kota yang dituju dalam misi penjualan adalah Beijing, Chongqing, Guangxi sedangkan roadshow dimulai di Guangzhou, disusul Beijing, Shanghai dan Xiamen.

Misi tersebut dipimpin langsung oleh Dato Sri Tiong King Sing, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia bersama dengan 68 organisasi yang terdiri dari pemerintah negara bagian yaitu Tourism Terengganu, Tourism Selangor, Sabah Tourism Board, Sarawak Tourism Board, dan lembaga yang berpartisipasi seperti Malaysia Health Tourism Council (MHTC), Malaysia My Second Home (MM2H) serta pelaku industri lainnya dari Malaysian Inbound Chinese Association (MICA), Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) dan pemilik produk.

Tujuan utama dari misi ini adalah untuk memperkuat upaya pemasaran dan meningkatkan profil Malaysia untuk Pasar China setelah pembukaan kembali pasar China mulai 6 Februari 2023 dan juga untuk menyoroti proyeksi Malaysia dalam menyelenggarakan Visit Malaysia 2025. Untuk tahun 2023, Malaysia menargetkan kedatangan wisatawan internasional dengan penerimaan pariwisata sebesar RM49,2 miliar atau sekitara Rp163 triliun.

Bersamaan dengan misi tersebut, seminar juga diadakan oleh Tourism Malaysia, dengan fokus pada pasar rekreasi, ceruk pasar yaitu Malaysia My Second Home (MM2H) dan pariwisata medis. Sesi pencocokan bisnis juga diselenggarakan di seluruh kota untuk memberikan platform bagi para pelaku industri Malaysia untuk terhubung kembali dengan China mengingat jeda panjang sejak wabah Covid-19.

“China adalah pasar yang penting bagi Malaysia dan kami bersyukur bisa masuk dalam daftar 20 negara yang akan dikunjungi. Kehadiran kami di sini hari ini merupakan bukti komitmen kami untuk memperkuat hubungan kami dengan China," kata YB Dato Sri Tiong. 

Menurutnya fokusnya di program Malaysia Rumah Kedua Saya, wisata medis dan wisata pendidikan. Hal itu diharapkan membantu Malaysia mencapai target 23,5 juta kunjungan wisatawan internasional dan penerimaan pariwisata RM76,8 miliar (sekitar Rp255 triliun) pada tahun 2025.

Tahun ini, Tourism Malaysia melalui kantornya di Beijing, Shanghai dan Guangzhou mengintensifkan promosi bersama dengan agen perjalanan dan maskapai penerbangan. Malaysia optimis akan menambah frekuensi penerbangan untuk meningkatkan konektivitas antara Tiongkok dan Malaysia. Saat ini, terdapat 81 penerbangan per minggu dari Tiongkok ke Malaysia melalui Malaysia Airlines, AirAsia, Cathay Pacific, China Southern Airlines, Shenzen Airlines, Xiamen Airlines, dan Malindo Air.

Terakhir, MOTAC melalui Tourism Malaysia akan melanjutkan upaya mereka untuk bekerja sama dengan industri perjalanan, termasuk maskapai penerbangan, agen perjalanan, pemilik produk, dan pelaku bisnis perhotelan untuk mempromosikan Malaysia di pasar China.(malaytoday,traveldailynewsasia)

Berita Lainnya
×
tekid