Pemimpin Chechnya klaim pasukan pro-Rusia telah mengepung Kota Lisichansk
Lebih dari 2.000 anggota unit pertahanan teritorial Ukraina dan tentara bayaran asing memilih tetap berada di Lisichansk.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan, pasukan sekutu pro-Rusia telah sepenuhnya mengepung Kota Lisichansk.
"Perangkap telah ditutup, pasukan sekutu telah sepenuhnya mengepung Lisichansk. Ini adil untuk mengatakan bahwa serangan skala penuh di kota akan segera dimulai. Musuh tidak punya tempat untuk pergi karena semua rute masuk dan keluar kota diblokir," dia tulis di Telegram, seperti dilansir dari TASS.
Menurut laporan sebelumnya, lebih dari 2.000 anggota unit pertahanan teritorial Ukraina dan tentara bayaran asing memilih tetap berada di Lisichansk.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan kalau pada Jumat (1/7), pasukan Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan pasukan Rusia telah menguasai kilang minyak Lisichansk, tambang Matrosskaya, dan pabrik gelatin Lisichansk.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pada Sabtu, kalau Ukraina menghadapi kerugian yang signifikan di semua lini,
“Musuh menghadapi kerugian yang signifikan di semua lini. Tiga batalyon dari Brigade Serangan Gunung Kesepuluh dan Brigade Mekanik ke-72 (Angkatan Bersenjata Ukraina) kehilangan lebih dari setengah personel mereka di dekat pemukiman Verkhnekamenka dan Zolotarevka hanya dalam satu hari,” kata dia.
Sementara ajudan Menteri Dalam Negeri LPR Vitaly Kiselev mengatakan kepada TASS pada Sabtu, kalau pasukan LPR dan Rusia sedang bersiap untuk sepenuhnya membebaskan Lisichansk yang diperkirakan dapat dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
"Pembebasan penuh Lisichansk sedang dipersiapkan untuk beberapa hari mendatang," katanya. “Terlepas dari berapa banyak pasukan Ukraina di sana, terlepas dari siapa komandan mereka, terlepas dari apakah ada orang di sana yang memiliki keberanian untuk berdiri dan berjalan ke arah kami, denazifikasi dan demiliterisasi tidak dapat dihindari untuk semua orang,” katanya lagi.
Sumber: TASS

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kejahatan anak era kiwari: Dari pencurian hingga penganiayaan
Senin, 27 Mar 2023 06:38 WIB
Turis asing berulah, perlukah wisman mendapat karpet merah?
Minggu, 26 Mar 2023 11:15 WIB